Liputan6.com, Detroit, Amerika Serikat Sauna tak hanya membuat tubuh seseorang menjadi rileks, melainkan juga dapat dimanfaatkan sebagai terapi efektif untuk pasien yang mengidap penyakit jantung. Pernyataan tersebut diungkapkan seorang ahli jantung integratif dari Detroit, Amerika Serikat bernama Joel Khan, MD.
Baca Juga
Advertisement
Joel tengah mempelajari salah satu terapi penyakit jantung dari rekan-rekannya yang berada di Jepang. Di Jepang, terapi sauna yang disebut Waon berperan kuat bagi penderita penyakit jantung.
Bahkan, data menunjukkan, sauna bisa menjadi salah satu kebiasaan kesehatan untuk mencegah dan mengatasi penyakit jantung--penyakit yang termasuk pembunuh nomor satu di dunia Barat.
Waon berasal dari kata "wa" yang berarti menenangkan dan kehangatan. Terapi waon dilakukan dengan cara pasien yang mengidap penyakit jantung duduk di sauna inframerah pada suhu 60 derajat Celcius selama 15 menit. Kemudian beristirahat di luar sauna selama 30 menit dengan tubuh terbungkus handuk.
Terapi sauna yang memberikan kehangatan, yang menurut penelitian, bisa meningkatkan kesehatan arteri.
"Terapi Waon telah terbukti meningkatkan fungsi sel-sel endotel yang melapisi tiap arteri dalam tubuh sehingga meningkatkan kesehatan dan fungsi yang lebih baik," tulis Joel, dikutip dari Huffington Post, Jumat (3/3/2017).
Risiko kematian minim
Terapi Waon memiliki kemungkinan menyelamatkan nyawa pasien. Dalam sebuah studi provokatif yang diikuti 129 pasien dengan masalah jantung buruk, membandingkan antara pasien yang diobati dengan terapi Waon setidaknya dua kali seminggu dengan pasien serupa yang tidak mendapatkan terapi.
Hasil yang ditemukan setelah lebih dari lima tahun melakukan pengamatan terhadap kedua kelompok pasien tersebut adalah, pasien yang kembali berobat ke rumah sakit dan kematian berjumlah setengahnya. Hal ini terjadi pada pasien yang melakukan terapi Waon dibandingkan dengan pasien yang tidak melakukan terapi Waon.
Dalam penelitian terbaru, terapi sauna Waon meningkatkan kapasitas gerak badan, kualitas hidup, dan mental pada pasien dengan gagal jantung kronis.
Meskipun sebagian besar data yang dipelajari diperoleh dari sauna yang berasal di Jepang, sebuah laporan terkait efek dari frekuensi dan durasi mengunjungi sauna diterbitkan tahun 2016 di Finlandia.
Frekuensi tertinggi dan durasi penggunaan sauna dapat mengurangi risiko kematian jantung dan sleuruh penyebab penyakit jantung lebih dari 50 persen.
Peningkatan jumlah spa dan pijat yang menggabungkan sauna inframerah membuat semakin banyak pasien yang mengidap penyakit jantung dapat menikmati pelayanan tersebut.
Serangan jantung terjadi tiap 43 detik di Amerika Serikat dan menjadi salah satu penyebab yang paling sering mengakibatkan kematian mendadak.Â
Advertisement