Sukses

Resep Pernikahan Bahagia ala Wanita Arab

Wanita Arab dikenal semakin rajin memoles dan mempercantik diri setelah menikah. Ini tujuannya.

Liputan6.com, Jakarta Wanita Arab harus menjaga baik-baik tubuh mereka. Kemana pun pergi, mereka sebisa mungkin melindungi dan menutupi tubuh mereka. Satu-satunya pria yang bisa menikmati kecantikan mereka adalah sang suami.

Selain itu, wanita Arab juga dikenal memiliki segudang resep alami untuk merawat dan mempertahankan kecantikan mereka--terutama setelah menikah.

Jika ada wanita yang biasanya membiarkan diri mereka jadi lebih santai dalam merawat diri setelah menikah, wanita Arab justru sebaliknya. Begitu menjadi istri, mereka semakin giat mempercantik diri.

Ternyata, langkah yang dilakukan oleh para wanita dari Timur Tengah tadi adalah salah satu cara yang jitu untuk mempertahankan pernikahan.

Sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of Personality dan Social Pyschology, menemukan fakta pahit--yang mungkin terdengar tidak adil--yaitu: pria lebih mempedulikan penampilan pasangannya dibandingkan wanita.

Hal ini tentunya bukanlah hal baru, cuma kali ini fakta tadi didukung oleh bukti yang didapatkan dari sebuah studi dan penelitian. Mengutip Huffington Post, Kamis (2/3/2017).

Psikolog Andrea Meltzer, pelaku penelitian ini, mengikuti 450 pasangan pengatin baru dalam empat tahun pertama pernikahan mereka. Selama empat tahun tadi, para pasangan tadi diberikan pertanyaan yang sama: Apakah memiliki pasangan yang tampan/cantik memberikan kepuasan yang lebih pada pernikahan?

Dalam waktu empat tahun tadi, 450 pasangan ini akan ditanya sebanyak delapan kali, untuk melihat apakah jawaban mereka berubah. Dan hasilnya: seiring waktu jawaban para pasangan tadi berubah, sesuai dengan tingkat kemenarikan pasangan mereka saat itu.

Hasilnya Meltzer menemukan, "Efek signifikan dari kemenarikan istri atas kepuasan suami jauh lebih besar dibandingkan efek tak berarti dari tingkat kemenarikan suami pada kepuasan istri." Hal ini mengindikasikan, kemenarikan secara fisik memiliki peran yang cukup penting dalam kepuasan suami terhadap pernikahannya dibanding memperkirakan kepuasan istri sehubungan tingkat kemenarikan suaminya.

2 dari 2 halaman

Istri Cantik, Suami Bahagia

Penelitian yang dilakukan Meltzer ini bukanlah penelitian satu-satunya sehubungan hal ini.

Sebuah studi yang dilakukan pada tahun 2008 oleh Relationship Institute dari UCLA, Kalifornia, AS menemukan hal serupa.

Para peneliti berteori bahwa pria yang merasa "beruntung" karena bisa menikah wanita yang menarik lebih bahagia dan lebih perhatian terhadap kebutuhan istri mereka. Dan sebagai gantinya, istri yang menarik juga menjadi lebih bahagia. Para peneliti menyimpulkan hal ini dan mengatakan, suami yang bahagia berujung pada pernikahan yang bahagia secara keseluruhan.

Fakta pahit lainnya, suami yang merasa dirinya lebih menarik dibanding sang istri lebih tidak peduli dan memberikan lebih sedikit dukungan pada pasangannya.

"Suami yang penampilannya lebih tidak menarik dibanding sang istri mendapatkan sesuatu lebih dari yang ia perkirakan sebelumnya. Dia mendapatkan sesuatu yang lebih baik dari yang bisa ia berikan. Hal ini akan membuatnya bekerja lebih keras untuk mempertahankan pernikahannya," tulis studi tadi.

Jadi, usaha para wanita Arab untuk selalu menjaga penampilan mereka--menurut studi tadi--memastikan satu hal: mereka akan memiliki suami yang lebih puas dan bahagia, yang kemudian akan membuat mereka menjadi istri yang lebih puas dan bahagia juga.

Â