Sukses

Belum Ada Regulasi yang Jelas Terkait Rokok Elektrik

Belum ada regulasi yang jelas terkait keamanan rokok elektrik.

Liputan6.com, Jakarta Sebagian orang percaya, rokok elektrik atau vape dipercaya dapat menjadi solusi alternatif yang relatif lebih aman dibandingkan rokok konvensional. Di sisi lain, belum ada regulasi yang jelas terkait keamanan rokok elektrik.

Akibatnya, mayoritas usaha Pemerintah untuk memerangi ketergantungan pada rokok tembakau dan hanya berfokus pada pembatasan iklan rokok, aturan kawasan tanpa rokok, aturan gambar seram pada rokok, dan menaikkan pajak serta cukai rokok. 

Peraturan yang sudah ada ini akhirnya dianggap tidak mendukung kondisi khusus bagi mereka yang ingin beralih atau berhenti dari rokok konvensional ke produk alternatif yang lebih aman. 

Begitu disampaikan dosen dan peneliti dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, dr. Adang Bachtiar, MPH., DSC. Menurutnya, rokok elektrik bisa menjadi alternatif bagi perokok.

"Orang-orang yang merokok dapat beralih ke rokok elektrik. Rokok elektrik juga memberikan rasa aman, maka dari itu kita sebaiknya dukung inovasi ini," kata Adang, seperti dimuat dalam keterangan pers, Senin (6/3/2017).

David Sweanor, dosen di Fakultas Hukum, Universitas Ottawa, yang membantu proses pembuatan kebijakan terkait rokok elektrik di Kanada, berpendapat bahwa keengganan pemerintah untuk melihat produk yang menghasilkan uap seperti rokok elektrik sebagai solusi untuk berhenti merokok dapat berujung kontraproduktif.

Sweanor menyarankan pemerintah untuk tidak hanya memberlakukan peraturan yang mengatur konsumsi rokok dan produk nikotin, tetapi juga membuka ruang baru bagi solusi berbasis inovasi teknologi.

Ketua Umum Asosiasi Vaporizer Indonesia (APVI), mengatakan, pemerintah memainkan peran penting dalam menciptakan kebijakan yang adil terkait rokok elektrik. Ia berharap, ada regulasi yang jelas dan bekerjasama dengan pemerintah, seperti Badan Nasional Narkotika (BNN) dan Badan Pengawas Obat dan Makananan (BPOM).

"Kami hanya ingin meluruskan bahwa produk yang kami konsumsi tidak mengandung bahan-bahan berbahaya. Kami berharap pemerintah dapat mendukung serta melindungi kami melalui peraturan yang didasarkan pada kajian ilmiah," kata Raynando.

Keamanan rokok elektrik (e-cigarette) atau vape hingga kini masih menjadi kontroversi. Namun sebuah studi terbaru dari Inggris mengungkapkan rokok elektrik jauh lebih aman dibandingkan rokok tembakau.

Berdasarkan studi yang didanai Cancer Research UK tersebut, peneliti mengetahui hal ini setelah melakukan analisis terhadap air liur dan urine pengguna rokok elektrik. Hasil studi ini juga menunjukkan senyawa racun di tubuh pada mereka yang mengisap rokok elektrik lebih rendah dibanding studi sebelumnya. Pada studi tersebut menggunakan eksperimen simulasi.

Di sisi lain, peneliti di Inggris belum lama ini juga menemukan, bahan kimia beracun dalam liquid rokok elektrik membuat sperma berenang lebih lambat dan pria berisiko mengalami kerusakan sel-sel di testis. Dalam studi terbaru, liquid kayu manis dan bubblegum (permen karet) bahkan dinilai mampu membunuh sel-sel pada testis yang membantu produksi sperma.

Video Terkini