Liputan6.com, Jakarta Bukan hal mudah dalam membedakan nyeri pinggang biasa dan nyeri pinggang dengan indikasi saraf terjepit. Sebab, masih banyak individu yang menganggap enteng kondisi ini karena nyeri pinggang dapat hilang dengan sendirinya.
Menurut Muki Partono, dokter spesialis orthopaedi dari Rumah Sakit Pondok Indah, 80 persen pasien yang datang kepadanya mengeluh nyeri pinggang yang sudah kronik.
"Awalnya pasien datang dengan nyeri yang hebat, tapi kemampuan geraknya masih oke. Sementara kedua kali datang, nyerinya sudah hilang, tapi dia mengaku lemas. Mereka pikir sudah sembuh padahal justru itu yang parah," kata Muki dalam diskusi bersama media Percutaneous Laser Disc Decompression, di Pacific Place, Selasa (7/3/2017).
Advertisement
Dokter Muki pun menjelaskan, kondisi nyeri pinggang berulang itu adalah hal biasa. Penyebab dari nyeri pinggang berulang juga umumnya dikarenakan aktivitas fisik berlebih dan terlalu banyak melakukan gerakan. Bahkan, nyeri pinggang setidaknya pasti dialami oleh setiap orang sekali seumur hidupnya.
Menurut Muki, nyeri pinggang berulang dapat sembuh dengan sendiri asal diistirahatkan dengan tidur yang cukup. Namun, ada hal yang perlu diperhatikan ketika nyeri pinggang yang melanda Anda bukanlah nyeri pinggang biasa.
"Nyeri yang lebih dari dua minggu terus konstan dan nyerinya menetap, ada polanya seperti saat posisi tidur dia (nyeri) hilang atau saat duduk jadi lebih sakit dan membukung lebih sakit lagi, disertai kesemutan itu pasti saraf kejepit," ujar Muki.
Jika individu mengalami kondisi tersebut dan terdapat periode penjalaran, dianjurkan untuk segera memeriksakan nyeri pinggang yang Anda rasakan kepada dokter spesialis.
Â