Liputan6.com, Jakarta Luka dapat berakibat fatal bagi orang yang terkena diabetes. Berawal dari luka kecil yang terlalu lama dibiarkan akhirnya menjadi luka kronis yang sulit disembuhkan.
Biasanya luka sering terjadi pada bagian kaki atau bisa disebut dengan diabetiic foot ulcer. Jika kondisi sudah parah terjadi bau bahkan kaki berubah warna dan bahkan pembususkan bisa
meningkatkan risiko amputasi.
"Sebenarnya risiko amputasi bukan menjadi penyelesaian yang final karena dapat menyebabkan komplikasi yang lain," kata dokter spesialis luka, dr Adisaputra R., MD, di sela-sela acara Indonesia Wound Forum, ditulis Minggu (12/3/2017).
Advertisement
Masalahnya, kata dia, amputasi juga dapat mengganggu psikologis pasien sehingga menjadi depresi. Sebab yang bisa membuat luka lama sembuh karena gula darah yang tinggi dan tidak terkontrol mempengaruhi saraf neuropati.
Akibatnya, sikulasi darah yang kurang baik akan mempersulit darah yang dibutuhkan untuk memperbaiki jaringan pada kulit terhadap bagian area tubuh yang terkena luka.
"Karena respon tubuh lama untuk sembuh, maka hal lainnya dapat terjadi seperti infeksi jamur, bakteri dan gangraena (kondisi dimata jaringan tubuh mati). Kondisi parah seperti itu yang seringkali dianjurkan untuk diamputasi. Untuk itu perlu penanganan yang tepat dalam mengobati luka," ujarnya.
Dr Adisaputra mengatakan, amputasi bisa dicegah dengan beberapa langkah berikut:
1. Meminimalkan tekanan pada bagian tubuh yang terkena luka
Tekanan terhadap luka secara terus menerus akan membuat penyembuhan luka terganggu. Misalnya luka pada bagian kaki telapak kaki karena kaki digunakan untuk berjalan dan menapak. Karena digunakan akibatknya dapat menekan luka sehingga lama untuk sembuh.
Apabila mengalami luka pada bagian kaki upayakan agar tidak menapak pada bagian kaki tersebut.
2. Gunakan dan periksa alas kaki
Usahakan agar gunakan selalu alas kaki untuk mencegah terjadinya luka lain. Gunakan alas kaki khusus yang nyaman, selain itu perlu periksa alas kaki supaya tidak ada benda asing lain yang dapat melukai kaki atau telapak kaki.Â
3. Lembabkan kakiÂ
Kulit kering rentan menyebabkan kemerahan dan gatal serta berpotensi dapat menyebabkan iritasi. Hal ini bisa terjadi akibat terlalu lama di kamar mandi atau saat berenang. Iritasi dapat menyebabkan terjadinya luka lain pada kaki.
4. Jangan rendam di air panas
Karena saraf sensibilitas (neuropati) berkurang kemampuannya akibatnya orang yang merasakan tidak dapat dengan tepat merasa apakah panas air tersebut tepat digunakan atau tidak. Akibatnya kulit dapat melepuh dan menyebabkan gangguan atau luka lain.
Minta bantuan orang lain untuk memastikan sebarapa tepat panas air yang bisa digunakan.Â
"Luka pada pasien penyandang dibates mamang susah sembuh namun bukan berarti tidak dapat sembuh. Solusi amputasi juga bukanlah solusi yang selalu tepat karena itu kita perlu metode penanganan luka secara benar," ujar dr. Adisaputra.
Edukasi akan pentingnya perawatan luka untuk orang yang terkena diabetes sangat diperlukan sehingga dapat mencegah terjadinya amputasi. (Aida Tifani)