Sukses

Jangkrik Lebih Bergizi Dibanding Daging Ayam?

Jangkrik dan serangga lain kerap menjadi makanan alternatif dengan protein tinggi. Anda mau coba?

Liputan6.com, Jakarta Di beberapa tempat, bahan makanan dari serangga seperti jangkrik kerapkali disajikan sebagai sumber protein alternatif selain dari tempe, tahu, dan daging.

Menurut sebuah studi, serangga mengandung nutrisi tinggi. USDA SR-25 and Nutritional composition and safety aspects of edible insects menyebut, protein jangkrik mencapai 31 gram, lebih tinggi dari tahu yang hanya 24 gr dan daging 22 gr. Sementara kecoak bisa mencapai 19,2 gr.

"Sebagian besar daging yang kita makan sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan komposisi gizi, tapi pada serangga ia memiliki nutrisi yang luar biasa berbeda," kata Charlotte Payne, research associate dari University of Oxford, sekaligus penulis studi yang terbit di European Journal of Clinical Nutrition.

Dikutip dari situs Time, Kamis (16/3/2017) berikut empat perbandingan nutrisi protein hingga lemak dari sapi, ayam, dan serangga.

1. Larva lebah vs Daging sapi

Satu bola sarang lebah memiliki sekitar 850 persen protein yang jumlahnya sama besar dengan satu garpu daging sapi.

2. Mealworm (larva kumbang) vs Daging ayam

Satu ons larva kumbang memang tak memiliki banyak kalori, tapi setiap 3,5 ons mealworm ini memiliki sekitar 247 kalori. Sementara 3,5 ons daging ayam hanya memiliki 152 kalori.

3. Ulat sutera vs Daging sapi

Mengejutkan, rupanya satu ulat sutera memiliki lemak jenuh yang sama dengan satu potong daging.

4. Jangkrik vs Daging ayam

Pernahkah Anda membayangkan untuk memakan jangkrik? Jangan buru-buru mual dulu, ternyata rasa dari serangga satu ini sangat renyah memiliki kandungan sodium yang tinggi dan baik dibandingkan daging ayam. Protein hanya 21 gr dibanding jangkrik yang mencapai 31 gr.