Liputan6.com, Jakarta Sekitar 15 persen pasangan usia subur di seluruh dunia mengalami infertilitas. Faktor pria menjadi salah satu penyebabnya, sekitar 25 persen akibat kualitas air mani atau sperma yang buruk.
Kaum pria yang ingin memiliki sperma sehat harus melakukan berbagai hal. Termasuk menjalani gaya hidup sehat dan menghindari makanan yang tak bagus untuk sperma.
Baca Juga
Banyak klinik kesuburan merekomendasikan perubahan gaya hidup sederhana, seperti meningkatkan aktivitas fisik, mengurangi stres, dan mengurangi konsumsi alkohol dan kafein, untuk memperbaiki kualitas sperma.
Advertisement
Kini, peneliti dari Human Nutrition Unit di University of Rovira i Virgili Spanyol melakukan review sistematis semua literatur ilmiah tentang hubungan antara diet dan kesuburan pria seperti dilansir Herfamily, Minggu (19/3/2017).
Hasil penelitian tersebut diterbitkan bulan ini dalam jurnal bergengsi, Scientific Human Reproduction Update. Ini merupakan salah satu jurnal ilmiah yang paling penting di bidang reproduksi manusia, ginekologi, dan kebidanan.
Para peneliti menemukan diet yang sehat, yakni yang kaya nutrisi seperti asam lemak omega-3, beberapa antioksidan (vitamin E, vitamin C, beta-karoten, selenium, zinc), dan rendahnya asupan asam lemak jenuh dan asam trans-fatty - berhubungan dengan peningkatan kualitas sperma.
Ikan dan kerang, ayam, sereal, buah dan sayuran, dan susu rendah lemak produk juga terkait dengan kualitas semen yang lebih baik dan motilitas sperma (gerakan).
Kabar buruknya, kaum pria sebaiknya menghindari steak, kopi, dan anggur. Konsumsi berlebihan daging merah dan olahan, makanan kaya kedelai, manis dan minuman manis, seluruh produk susu tertentu, dan alkohol dan kafein terkait dengan penurunan kualitas sperma dan tingkat konsepsi yang rendah.