Sukses

Selain Selingkuh, Ini 7 Hal Perusak Keharmonisan Hubungan

Mulai dari terlau sering berkumpul bersama sahabat hingga terlalu banyak waktu untuk bekerja bisa merusak keharmonisan hubungan.

Liputan6.com, Jakarta Perselingkuhan merupakan hal yang sering membuat hubungan jadi berakhir. Namun selain melakukan selingkuh, ada banyak hal yang diam-diam bisa merusak keharmonisam hubungan.

Psikolog maupun terapis hubungan menekankan ada beberapa aktivitas yang berpotensi membuat buruk keharmonisan hubungan. Mulai dari terlau sering berkumpul bersama sahabat hingga terlalu banyak waktu untuk bekerja, berikut selengkapnya hal yang bisa merusak keharmonisan hubugan mengutip Good Housekeeping, Minggu (19/3/2017).

1. Terlalu sering menonton film porno

Ketika aktivitas suami menonton film porno meningkat daripada berhubungan seksual dengan istri, ini sebenarnya bisa menjadi pertanda sesuatu.

"Seringkali ketika suami berlebihan menonton film porno, ini berpotensi sebagai tanda masalah lain. Ini berarti dia sedang ingin ada jarak, ada masalah seksual, atau kecanduan pornografi," kata terapis hubungan, Irina Firstein.

Ada baiknya untuk mendiskusikan dengan pasangan mengenai kebiasaannya tersebut seperti dikatakan Firstein.

2. Keseringan berkumpul dengan teman-teman hingga tengah malam.

Menyegarkan hubungan dengan memberi jarak itu baik dalam hubungan. Namun bukan berarti dengan terus berkumpul atau bermain dengan sahabat atau teman-teman hingga larut malam atau subuh. Jika setiap malam berkumpul dengan mereka, tak heran jika pasangan jadi kesal.

"Ketika salah satu pasangan berada di luar rumah hingga larut malam tanpa kabar, itu menyebabkan yang di rumah jadi cemas," kata Firsteim.

Oleh karena itu jika pasangan senang berkumpul bersama teman-temannya, perlu dibahas aturan atau batasannya, sehingga keduanya merasa nyaman. "Komunikasi dan menjalin kontak dengan pasangan adalah kunci agar tidak menimbulkan masalah. Keharmonisan hubungan pun terus hadir," katanya.

2 dari 3 halaman

Menghubungi mantan

3. Menyembunyikan masalah keuangan

Hal ini banyak ditemui para terapis hubungan. Namun, jangan salah menyembunyikan masalah keuangan dari pasangan bisa melecut munculnya masalah besar.

"Meskipun merasa malau karena dipecat atau bingung mengatur bonus, tapi perlu membicarakan hal ini dengan pasangan. Banyak kasus yang dari menyembunyikan masalah keuangan jadi merusak kepercayaan dengan pasangan," kata psikolog Stephen Shainbart.

4. Menjalin komunikasi dengan mantan

Ada beberapa alasan yang membuat seseorang menjalin hubungan dengan mantan. Mulai dari hanya ingin menjaga pertemanan atau memiliki anak dengannya. Jika alasannya itu, seharusnya bukan masalah besar.

"Jika menjalin komunikasi atau kontak dengan mantan secara terbuka, dengan izin dari pasangan, itu tidak apa-apa. Berbeda halnya bila dilakukan diam-diam," kata Shainbart.
Namun, jika tidak memiliki anak dengan mantan atau bukan rekan kerja, mengapa berhubungan dengan mantan?

"Hal ini malah mengancam hubungan yang Anda miliki sekarang," kata Shainbert.

Shainbert menyarankan, berbicara dengan pasangan sebelum menghubungi mantan adalah hal yang baik. Kuncinya adalah kejujuran, terbuka, dan saling mendengarkan.

5. Terlalu asyik bermain gadget

Terlalu asyik mengotak-atik ponsel, komputer, dan bahkan terlalu lama menonton TV membuat banyak pasangan terganggu.

"Ketika seorang pria atau wanit asyik dengan gadget, sebagian dari mereka mengatakn merasa tidak terkoneksi satu sama lain. Tidak terasa ada hubungan, pasangan jadi jauh," kata Firstein.

Menjalin hubungan dengan orang yang di samping Anda secara nyata, bukan dengan gadget akan membantu menjaga keintiman hubungan seperti disarankan Firstein.

3 dari 3 halaman

Sibuk bekerja

6. 'Menikahi' pekerjaan

Bekerja dan berumah tangga adalah hal yang penting. Namun bukan berarti membuat bekerja jadi mendominasi kehidupan.

"Ada kemungkinan yang berada di rumah merasa tidak nyaman ketika pasangan bekerja terlalu lama di kantor," kata Shainbart.

7. Menyembunyikan masalah mental

Tak perlu menyembunyikan isu kesehatan mental dari pasangan. Jika mengalami pospartum depression katakan, atau merasa sedang galau juga katakan. Tak perlu malu mengatakan hal itu kepada pasangan. Malah dalam banyak kasus, pasangan akan membantu memberikan dukungan.

Jika menyembunyikan hal tersebut dari pasangan, malah membuat pasangan sebal. "Dia akan kehilangan kepercayaan bahkan membenci karena tidak diberitahu hal itu," kata Shainbart.

 

Â