Liputan6.com, Jakarta Sakit kepala atau yang kerap disebut pusing merupakan salah satu jenis penyakit umum yang sering dialami banyak orang pada usia berapa saja. Rasa sakit di kepala yang dirasakan secara terus-menerus tentunya menggangu aktivitas lantaran membuat otak terganggu kinerjanya dan tubuh pun pasalnya menjadi kurang efektif.
Sakit kepala atau pusing umumnya melanda ketika seseorang tengah sakit flu, radang tenggorokan, amandel, sakit gigi, sakit telinga, maag akibat telat makan, demam, dehidrasi akibat minimnya asupan air mineral dan menderita sinusitis.
Namun ada beberapa orang yang merasakan pusing bahkan saat dirinya sudah makan cukup dan tepat waktu, mendapatkan tidur yang cukup dan berkualitas, berolahraga secara rutin, tidak dalam keadaan stres atau tertekan dan tidak menderita jenis-jenis penyakit umum yang biasanya menjadi pemicu sakit kepala.
Jika pusing melanda tanpa ada penyebab yang jelas, perlukah melakukan pengecekan lebih lanjut ke dokter? Jawabannya seperti dikutip dari laman New Scientists, Selasa (21/3/2017) adalah, ya.
Kenapa? Sakit kepala atau pusing sebetulnya selalu dipicu oleh penyakit yang ada dalam tubuh, namun tidak semua penyakit dapat didiagnosis gejalanya dengan mudah. Sangat mungkin pusing berlebih menandakan seseorang mengidap penyakit kronis yang hanya bisa diketahui melalui pengecekan medis dan diagnosa khusus dari seorang dokter.
Penyakit kronis yang bisa ditandai oleh sakit kelapa diantaranya adalah, radang selaput otak (meningitis), radang otak (ensephalitis), penyumbatan pembuluh darah otak, stroke, kanker dan tumor otak.
Pusing Tanpa Sebab, Perlukah Cek ke Dokter?
Apakah Anda sering merasakan pusing tanpa ada alasan jelas yang memicunya? Berbahayakah dan pentingkah pengecekan lanjut?
Advertisement