Liputan6.com, Amerika Serikat Kasus terjadinya bentuk kanker yang langka akibat implan payudara kembali menjadi pembahasan hangat di Amerika Serikat. Hal ini berdasarkan data dari Food and Drug Administration (FDA). Sebelumnya kasus ini sudah tercatat pada tahun 2011. Per 1 Februari 2017, FDA menerima 359 laporan dari kanker yang terkait dengan implan.
Baca Juga
Advertisement
Kematian bukan disebabkan kanker payudara, melainkan dari keganasan yang jarang terjadi dalam sistem kekebalan tubuh berupa limfoma anaplastik sel besar (bentuk kanker yang langka terjadi pada kanker darah).
Dalam kasus terkait implan, bentuk jaringan parut (bekas luka) yang terbentuk di sekitar implan dapat diobati dan tidak berujung fatal. Namun, permasalahan utama kemungkinan terjadi pada implan bertekstur, yang memiliki permukaan kasar dibandingkan dengan implan halus.
Dari 359 kasus yang dilaporkan, 231 kasus di antaranya membeberkan informasi soal permukaan implan, yaitu 203 kasus dilaporkan permukaan implan yang kasar dan 28 kasus dengan permukaan implan halus.Isi dari implan payudara juga lebih penting.
Dari 312 kasus: 186 kasus implan berisi gel silikon dan 126 kasus implan berisi saline (garam air). Sesuai ditulis The New York Times, Kamis (23/3/2017), kasus umumnya muncul ketika timbul gejala, seperti benjolan, nyeri, penumpukan cairan, dan pembengkakan.
Sebanyak 290 ribu wanita di Amerika Serikat memiliki implan payudara untuk memperbesar payudara pada tahun 2016 dan 109 ribu wanita memakai implan untuk membentuk kembali payudara setelah terkena kanker payudara, menurut American Society of Plastic Surgeons.
Dalam banyak kasus, ketika limfoma (benjolan) muncul, seseorang hanya perlu mengangkat implan dan jaringan implan di sekitar benjolan untuk menghilangkan penyakit. Tapi beberapa wanita mungkin perlu kemoterapi dan radiasi.
Pahami risiko implan payudara
Pahami risiko implan payudara
Studi pada tikus di laboratorium menunjukkan berbagai tingkat aktivitas genetik dalam jaringan hewan menanggapi implan halus dan implan bertekstur kasar.
Ahli bedah menggunakan implan bertekstur kasar jika wanita ingin implan tetap diam di tempat dan tidak bergerak.
FDA menyarankan kepada dokter, seharusnya mempertimbangkan kemungkinan munculnya benjolan setelah pasien melakukan operasi implan.
Jika seorang wanita yang punya implan tidak memiliki masalah, maka tidak ada alasan untuk menghilangkan implan mereka.
Yang perlu diingat, wanita yang menerima implan harus menyadari potensi masalah dan peningkatan risiko terhadap implan bertekstur kasar.
Advertisement