Sukses

Cara Terbaik Cegah Resistensi Tuberkulosis

Penyakit Tuberkulosis (TB) merupakan masalah kesehatan terbesar di dunia, termasuk di Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta Penyakit Tuberkulosis (TB) merupakan masalah kesehatan terbesar di dunia, termasuk di Indonesia. Tantangan lainnya adalah meningkatnya kasus resistensi TB-MDR (Multidrug-Resistant).

TB MDR bisa terjadi bila pengobatan TB tidak dilakukan secara tuntas. Apabila kasus ini tidak ditangani dengan tuntas, maka dapat berkembang menjadi XDR (Extensively drug-resistant).

Mengutip keterangan pers Kementerian Kesehatan dari laman Sehatnageriku, saat ini layanan RS Rujukan atau Sub Rujukan TB MDR terdapat di 68 RS yang tersebar di seluruh provinsi di Indonesia dengan 1.217 Puskesmas sebagai satelit layanan.

Untuk mencegah TB MDR, pemerintah mendorong seluruh pemberi pelayanan TB pemerintah dan swasta memberikan pelayanan TB standar serta meningkatkan kewaspadaan dengan penemuan kasus TB secara dini dan memastikan pelayanan TB berkualitas untuk mencegah kejadian TB resistan obat.

Selain itu juga mengajak seluruh masyarakat dan keluarga untuk mendukung pasien dalam menjalani pengobatan TB sampai tuntas.

Pada peringatan Hari TB Sedunia 2017 yang berlangsung tepat hari ini, sejalan dengan tema global “Unite to End TB”, Indonesia memilih tema “ Gerakan Masyarakat Menuju Indonesia Bebas Tuberkulosis” melalui aksi: Temukan Tuberkulosis Obati Sampai Sembuh (TOSS) dengan “Mengetuk 100.000 pintu” untuk memberikan edukasi dan menemukan kasus TB.

Ini adalah gerakan yang dilakukan oleh masyarakat untuk secara aktif menemukan kasus TB. Gerakan ini dilakukan di 34 provinsi dengan bekerja sama antara Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dan LSM.

 

Menurut laporan surveilans TB 2015, total penemuan kasus TB sebanyak 330.729 dengan angka keberhasilan pengobatan sebesar 84% (selesai pengobatan dan sembuh).

Sisanya 16% pasien adalah pasien yang tidak menyelesaikan pengobatan karena meninggal, pindah tempat tinggal, tidak melanjutkan pengobatan, penyakit kebal terhadap obat yang diberikan.

Dengan rata-rata lebih dari 300.000 pasien yang diobati per tahunnya, maka terhitung sejak tahun 2012 Indonesia telah berhasil menyelamatkan nyawa lebih dari 1 juta nyawa.

Untuk mencegah resistensi tuberkulosis, pemerintah mendorong seluruh pemberi pelayanan TB pemerintah dan swasta memberikan pelayanan berkualitas untuk mencegah resistensi tuberkulosis. Selain itu juga mengajak seluruh masyarakat dan keluarga untuk mendukung pasien dalam menjalani pengobatan TB sampai tuntas.