Liputan6.com, Jakarta Bicara soal stres, wanita dan pria sama-sama bisa mengalami kondisi ini. Namun, pria dan wanita memiliki tingkat stres yang berbeda. Upaya mereka mengelola stres bisa juga berbeda. Berikut ini temuan menarik tentang stres berdasarkan perbedaan jenis kelamin yang diungkapkan oleh pengamat psikologi sosial, Dr. Endang Mariani Rahayu, M. Si, dalam acara diskusi media dari So Klin Softergent di Central Park, Jakarta (22/3/2017).
1. Wanita mempunyai tingkat stres lebih banyak daripada pria
Baca Juga
Data penelitian American Psychological Association menyebutkan, hampir setengah dari seluruh wanita yang disurvei menghadapi tingkat stres yang meningkat selama lima tahun terakhir. Hal ini tidak terjadi pada pria.
Advertisement
Hal ini disebabkan wanita sering kali mengeluhkan kondisi ekonomi mereka serta mendapat gangguan fisik dan emosional lebih besar. Wanita yang menikah, potensi meningkatnya jumlah stres lebih besar daripada wanita lajang.
2. Wanita lebih bisa mengelola stres
Penyebab utamanya adalah, wanita lebih banyak menyalurkan rasa stres mereka. Cara mereka mengelola stres lebih bersifat ekspresif. "Lebih banyak wanita yang melaporkan tingkat stresnya dibanding dengan laki-laki," ujar Dr. Endang.
Menurut Dr. Endang, wanita lebih mudah berosialisasi atau terbuka membicarakan rasa stres yang tengah dihadapi dibandingkan dengan pria. Padahal membicarakan persoalan atau kerumitan yang tengah dihadapi merupakan salah satu upaya yang baik untuk menghilangkan rasa stres.
Hal ini juga mempengaruhi angka kematian bunuh diri yang lebih banyak terjadi pada pria, menurut data WHO.
3. Kebiasaan wanita dan pria saat stres bisa juga berbeda
"Kalau sedang stres sebetulnya pria lebih banyak butuh uang dibandingkan dengan perempuan," ungkap Dr. Endang. Sebaliknya, wanita saat sedang stres justru lebih banyak membelanjakan uang. Kaitannya dengan aspek psikologis, dengan adanya uang justru dapat membuat pria menjadi lebih tenang. (Aida Tifani)