Liputan6.com, Jakarta Masalah pada jari tangan ternyata tidak boleh diabaikan. Perubahan pada bentuk kuku dapat menjadi tanda adanya penyakit pada tubuh.
Dikutip dari situs Mayo Clinic, Rabu (29/3/2017) berikut ini adalah kelainan pada kuku yang harus diperhatikan.
1. Nail Pitting (bintik-bintik pada kuku)
Advertisement
Kondisi di mana lapisan permukaan kuku mengalami pengelupasan ataupun sangat rentan dan rapuh sehingga kuku sering kali rusak.
Hal ini lebih sering terjadi pada orang-orang yang mengalami psoriasis, kondisi di mana terjadi penyakit kulit yang kronis dan bisa terkait dengan penyakit autoimmun tubuh seperti alopecia areata.
Kondisi kuku seperti ini juga terjadi karena eczema, di mana kulit mengalami kondisi jangka panjang menjadi kemerahan, gatal, kering, dan rapuh.
2. Nail Clubbing
Kelainan pada kuku di mana bagian ujung kuku melebar. Jaringan di bawah kuku menjadi lebih tebal dan bundar. Hal ini disebabkan karena kurangnya jumlah oksigen pada bagian darah.
Bentuk kuku seperti ini bisa menjadi indikasi adanya penyakit pada paru-paru dan penyakit jantung
3.Kuku Sendok
Kuku sendok, kuku mengalami lekukan hingga mirip seperti sendok. Hal ini sering kali dikaitkan dengan kekebalan tubuh terhadap zat besi.
Selain itu, masalah pada liver yang disebut hemochromatosis dapat berpotensi berubahnya kuku seperti bentuk sendok.
4. Terry's Nails
Kelainan yang terjadi di mana kuku terlihat jelas hampir seluruhnya berwarna putih. Kondisi ini biasa terjadi saat masa penuaan. Namun pada kasus lainnya, kuku memutih atau terry's nails bisa menjadi indikasi penyakit serius seperti penyakit liver, ginjal atau gagal jantung.
5. Garis horizontal
Adanya garis yang melekuk pada bagian kutikula yang membentang pada bagian kuku secara horizontal. Kondisi kuku seperti ini sering kali dikaitkan dengan diabetes, campak, penyakit gondok, dan pneumonia.
6. Kuku Lepas
Kondisi ini tidak sepenuhnya kuku terlepas dari jari. Melainkan longgarnya bagian kuku dengan bantalannya. Sehinggga membuat kuku menjadi buram atau berwarna kuning.
Hal tersebut sering terjadi pada beberapa orang yang mengonsumsi obat-obatan tertentu, terinfeksi oleh jamur, atau kelenjar tiroid yang terlalu banyak bekerja.
Reporter: Aida Tifany
Â