Liputan6.com, Nepal Studi baru yang belum lama ini dirilis di American Journal of Clinical Nutrition menemukan, kadar vitamin B12 yang rendah memicu masalah kognitif (kemampuan berpikir) pada anak.
Baca Juga
Advertisement
Anak-anak dengan kadar vitamin B12 rendah mengalami lebih banyak kesulitan saat menyelesaikan tes kognitif seperti mengenali huruf dan teka-teki. Mereka juga tidak begitu baik dalam menginterpretasikan perasaan anak-anak lain.
Sesuai dikutip dari Irish Health, Rabu (29/3/2017), vitamin B12 memainkan peran penting dalam fungsi jaringan saraf dan otak. Padahal, vitamin ini secara alami ditemukan pada produk hewani (daging, ikan, telur dan produk susu).
Kekurangan vitamin B12 sangat lazim terjadi di beberapa negara yang berpendapatan rendah. Terutama negara yang penduduknya mengonsumsi produk hewani dalam jumlah terbatas.
Kondisi tersebut melatarbelakangi sekelompok peneliti internasional menilai dampak kekurangan vitamin B12 pada anak-anak, khususnya di Nepal.
Tim peneliti mengumpulkan darah dari 500 anak-anak di Nepal untuk mengukur kadar vitamin B12. Lima tahun kemudian, tim menghubungi 320 anak-anak dan melakukan tes perkembangan dan kognitif pada mereka.
Temuan menyatakan, anak-anak cenderung lebih kesulitan menghadapi tes kognitif berupa menafsirkan angka geometris juga mengenali emosi anak-anak lain.
Para peneliti dari Nepal, Norwegia, dan Amerika Serikat menyatakan, kekurangan awal vitamin B12 dapat mengganggu perkembangan otak anak-anak.