Liputan6.com, Inggris Rasa lapar adalah hal wajar yang dirasakan oleh semua orang. Bagaimanapun manusia memang perlu makan, inilah kenapa penting adanya rasa lapar untuk memastikan manusia tidak lupa memenuhi kebutuhan tubuhnya. Tapi bagaimana jika Anda merasa lapar secara terus-menerus?
Baca Juga
Advertisement
Rasa lapar tadi membuat Anda tidak pernah puas setelah makan sesuatu dan selalu tergoda untuk makan camilan. Bahkan bisa juga Anda beralih makan besar.
Dilansir dari laman Metro, Rabu (5/4/2017), Kepala Ahli Gizi NutriCentre Inggris, Shona Wilkinson menjelaskan beberapa kemungkinan mengapa Anda selalu merasa lapar.
Terlalu banyak makan yang mengandung karbohidrat
Makan makanan yang mengandung karbohidrat pada malam hari dapat menjadi penyebab merasa lapar di hari berikutnya. Bahkan setelah makan pun, Anda akan kembali merasa lapar.
Karbohidrat yang diserap cepat ke dalam tubuh berubah menjadi gula (glukosa), yang menyebabkan lonjakan insulin. Akibatnya, glukosa berpindah cepat dari darah. Hal ini memicu rasa lapar dan keinginan untuk makan lebih banyak karbohidrat.
Sebaiknya, hindari karbohidrat olahan. Pilih makanan yang mengandung jumlah karbohidrat yang sedang (ubi jalar, beras merah), yang dikombinasikan protein, seperti ikan atau ayam, dan sayuran (brokoli atau sayuran hijau lainnya).
Makanan tersebut memungkinkan karbohidrat akan dicerna dan diserap lebih lambat sehingga Anda kenyang lebih lama. Lonjakan insulin tidak akan terjadi, yang membuat gula darah menurun.
Kurang tidur
Kurang tidur
Tidak cukup tidur dapat berefek pada seberapa besar rasa lapar dan berapa banyak yang dimakan. Waktu tidur yang singkat dapat menurunkan kadar hormon, yang disebut leptin (penghambat rasa lapar), dan meningkatkan kadar hormon ghrelin (merangsang rasa lapar).
Tak ayal, kurang tidur juga menjadi salah satu alasan buruk yang dapat menyebabkan kenaikan berat badan. Anda akan merasa lapar dan ingin makan terus.
Dehidrasi
Air dibutuhkan agar sel-sel bekerja memanfaatkan nutrisi yang ada dalam makanan yang dimakan. Kurangnya ketersediaan hara (mineral dalam bentuk cair) menyebabkan tubuh menginginkan lebih banyak makanan. Kondisi ini adalah penyebab lain untuk memastikan Anda minum air sepanjang hari.
Minum air di antara waktu makan juga umumnya membuat tubuh merasa lebih kenyang sekaligus membantu mengelola nafsu makan.
Namun pastikan Anda tidak minum terlalu banyak air tepat sebelum sebelum, selama atau setelah makan. Terlalu banyak air dapat mencairkan cairan pencernaan sehingga berdampak negatif pada pencernaan.
Advertisement
Siklus menstruasi
Siklus menstruasi
Nafsu makan dan peningkatan asupan makanan pada wanita terjadi pada periode akhir siklus menstruasi, yaitu setelah ovulasi hingga menuju menstruasi.
Untuk membantu menyeimbangkan kadar gula darah dan mengelola keinginan makan, sebaiknya fokus pada makanan yang mengandung protein tiap kali makan (ikan, daging, telur, kacang-kacangan).
Minimalkan asupan karbohidrat dan gula olahan. Hindari kafein dan alkohol karena memiliki efek yang signifikan pada keseimbangan hormon.
Hamil
Nafsu makan dan kebutuhan kalori meningkat selama kehamilan. Anda makan demi asupan kebutuhan janin. Hal ini adalah sesuatu yang normal, tapi Anda tetap perlu memperhatikan kebiasaan makan.
Selama hamil, Anda perlu makan makanan sehat, hindari makanan olahan, dan makanan yang terlalu banyak mengandung pemanis.
Siapkan juga camilan sehat. Makan makanan yang kaya nutrisi penuh membantu pertumbuhan janin juga kebutuhan tubuh Anda. Memakan makanan yang sehat akan memastikan kesehatan janin dan bisa mencegah Anda agar tak makan terlalu banyak karena nutrisi yang seimbang.