Liputan6.com, Jakarta Anak yang sejak bayi didiagnosis alergi makanan tertentu seperti telur, susu sapi, udang, gandum atau makanan lain jadi terbiasa dipilihkan makanan oleh orangtua. Saat usianya bertambah, ada kemungkinan sulit menentukan pilihan. Namun, hal ini tidak terjadi pada semua anak.
"Kalau anak alergi (sifatnya) cukup nurut, kadang-kadang ketika dia lebih besar jadi sulit memilih," kata psikolog anak dan keluarga, Anna Surti Ariani, dalam kampanye Bunda Tanggap Alergi, ditulis Kamis (6/4/2017) di Jakarta.
Untuk mencegah hal tersebut terjadi, wanita yang akrab disapa Nina ini menyarankan agar sejak kecil anak diajarkan menentukan pilihan.
Advertisement
"Anak 2-3 tahun paling pas karena pada saat usia ini buah hati sudah memasuki tahap 'aku tahu apa yang ku mau'," katanya.
Bila anak alergi tersebut sudah beranjak dewasa dan orangtua melihat anak sulit memilih, saatnya berusaha lebih. Misalnya dengan membawa anak ke toko lalu meminta mereka memilih dua atau tiga pakaian untuknya.
"Apapun pilihannya, beri pujian. Kalau suatu hari dia menyesal ya enggak apa-apa. Itu merupakan proses belajar. 'Jadi baju warna hijau enggak pas, besok lagi kalau beli coba warna merah'," kata Nina.
Dengan kejadian itu, anak tersebut jadi mengetahui selalu ada risiko dibalik pemilihan sesuatu. Dan memilih merupakan salah satu bagian dari hidup anak alergi.