Liputan6.com, Jakarta Riris (32) sedih melihat buah hatinya juga mengalami alergi udang seperti dirinya. Apalagi ketika melihat sang buah hati hanya bisa gigit jari saat saudara-saudaranya makan udang yang begitu nikmat. Hal ini pun menimbulkan perasaan bersalah karena alergi tersebut diturunkan darinya.
Menurut psikolog anak dan keluarga Anna Surti Ariani, sesungguhnya orangtua yang menurunkan bakat alergi ke anak tak perlu merasa bersalah. Jangan ditolak perasaan tersebut, tapi diterima bahwa memang kondisi tersebut benar adanya.Â
"Rasa bersalah itu termasuk emosi yang tidak menyenangkan. Kalau dilawan justru tidak bermanfaat. Jadikan rasa bersalah sebagai cara agar lebih waspada (memilih makanan) dan termotivasi," kata psikolog yang akrab disapa Nina ini dalam kampanye Bunda Tanggap Alergi dengan 3K di Jakarta, Rabu (5/4/2017).
Advertisement
Bisa juga menjadikan persamaan yakni sama-sama alergi udang, sebagai penguat hubungan.
"Orangtua bisa katakan begini 'Bunda juga alergi udang, memang enggak enak ya cuma bisa lihat orang lain makan. Tapi tahu enggak, masih banyak makanan enak di dunia ini selain udang'. Nah, hal-hal seperti ini akan memotivasi diri anak," tutur Nina.
Lalu, cari lihat hal positif lain yang tidak terkait makanan atau alergi anak. Misalnya berikan pilihan aneka kesibukan aktivitas kepada anak. Mulai dari menggambar, menari, membaca buku. Sehingga anak dengan alergi tetap ceria menjalani hidup.