Liputan6.com, Jakarta Alergi yang terjadi pada seorang anak salah satunya karena faktor genetik. Bila ayah, ibu, atau saudara kandung memiliki alergi, anak tersebut memiliki risiko terkena alergi. Sehingga penurunan genetik alergi terjadi secara langsung, bukan antargenerasi.
"Untuk menentukan anak punya faktor genetik ada alergi atau tidak, bisa dengan mengecek apakah ibu, ayah atau saudara kandung memiliki alergi atau tidak. Tidak perlu melihat alergi pada nenek, kakek, ua' atau lainnya. Hanya melihat pada ayah, ibu, dan saudara kandung," kata konsultan alergi dan imunologi, RS Hasan Sadikin, Bandung, Budi Setiabudiawan.
Baca Juga
Bila ayah atau ibu memiliki penyakit alergi, risiko anak memiliki alergi adalah 20-30 persen. Lalu, kalau ayah dan ibu sama-sama memiliki alergi, risiko anak terkena alergi meningkat menjadi 60 persen. Lalu, jika keduanya memiliki alergi yang sama, risiko anak terkena alergi menjadi 80 persen. Bila, saudara kandung ada yang memiliki alergi, anak berisiko terkena 30 persen.
Advertisement
"Lalu bagaimana bila orangtua tidak memiliki penyakit alergi? Risiko anak terkena alergi tetap ada sekita 5 persen. Misalnya takut kalau orangtua lupa kalau sebenarnya mereka punya alergi," kata dokter Budi dalam kampanye Bunda Tanggap Alergi dengan 3K ditulis Kamis (6/4/2017).
Selain faktor genetik, masih ada dua faktor lain yang memicu alergi pada anak. Seperti dipaparkan dokter Budi, polusi dari asap rokok serta kelahiran caesar meningkatkan risiko anak memiliki alergi.