Sukses

5 Bau Badan Ini Bahaya Jika Diabaikan

Beberapa bau badan yang muncul, termasuk bau mulut dan bau kotoran, bisa mengindikasikan kondisi kesehatan yang lebih serius.

Liputan6.com, Jakarta Setelah berolahraga berat atau baru makan bawang, biasanya adalah waktu-waktu di mana tubuh Anda menguarkan aroma yang tidak sedap. Dalam kebanyakan kasus, bau badan ini bisa Anda hilangkan dengan mandi yang bersih, menggunakan deodoran atau menyikat gigi hingga bersih.

Namun dalam beberapa kasus tertentu, bau badan tidaklah semudah itu dihilangkan.

Hal itu karena bau badan bisa mengindikasikan adanya gangguan pada kesehatan tubuh. Bahkan, beberapa penyakit bisa memproduksi bau yang unik, menurut suatu riset baru dari Swedia, melansir Women's Health, Jumat (7/4/2017).

Jadi bau badan seperti apa yang harus Anda waspadai? Bau badan di sini bukan hanya sekadar bau dari ketiak, melainkan juga bau mulut sampai bau kotoran Anda.

1. Bau mulut jadi seperti buah-buahan

Mulut jadi berbau seperti buah adalah salah satu dari simtom diabetes. Hal ini disebabkan oleh suatu komplikasi diabetes bernama ketosidosis diabetes, yang terjadi ketika tubuh Anda kekurangan insulin dan gula darah melonjak naik, ujar Robert Gabbay, M.D., Ph.D, pemimpin petugas medis di Joslin Diabetes Center di Boston, AS.

Biasanya diabetesi yang mengalami komplikasi ini adalah mereka yang menderita diabetes tipe 1.

Anda sendiri mungkin tidak akan menyadari hal ini, sampai seseorang memberi tahu Anda. Namun dokter biasanya sudah bisa menciumnya begitu Anda masuk ruangan.

Efek dari komplikasi ini bisa jadi serius, bahkan mengancam nyawa. Ini bisa membuat Anda muntah dan buang air kecil secara terus-menerus, sehingga membuat tubuh Anda kekurangan cairan, ujar Gabbay.

Ketosidosis diabetes biasanya terjadi diiringi oleh simtom lain, seperti kelelahan, pandangan kabur, dan berat badan turun tanpa alasan. Namun dalam kebanyakan kasus, orang-orang sering tak menyadarinya, sehingga membuat diagnosis dan pengobatan komplikasi ini jadi terlambat.

Jadi jika Anda menyadari bau buah-buahan di nafas, disertai simtom-simtom tadi--terutama jika mereka disertai dengan kelelahan, mulut kering, atau sakit di bagian abdomen, segeralah mendatangi unit gawat darurat di rumah sakit terdekat, begitu saran American Diabetes Association.

2 dari 5 halaman

2. Bau kaki

Ketika Anda tiba-tiba tak bisa lagi mengenakan sepatu tertutup karena kaki jadi bau, infeksi jamur bisa jadi adalah penyebabnya. Jika Anda melihat ada kulit kering dan pecah-pecah di sekitar jari kaki, kemerahan, dan lecet, Anda bisa jadi menderita athlete's foot.

Kaki Anda bisa jadi juga menguarkan bau tengik, yang disebabkan oleh kombinasi dari bakteri dan jamur yang mengerosi kulit dan selaput jari kaki, ujar Cameron Rokhsar, M.D., seorang profesor klinis bidang dermatologi di Mount Sinal Hospital, New York.

Dan, jika Anda menggaruk kaki yang lecet tadi, lalu menyentuh bagian lain tubuh, Anda bisa menyebarkan jamur tadi ke area-area lain di tubuh, seperti selangkangan atau ketiak. Hal ini bisa menyebabkan munculnya bau di area tersebut.

Belum lagi, jika Anda mengabaikan athlete's foot, kulit di sekitar jari kaki akan jadi sangat lunak dan lembap. Hal ini jadi memudahkan masuknya bakteri, ujar Rokhsar.

Athlete's foot adalah salah satu penyakit kulit yang bisa Anda dapat dari pusat kebugaran. Untuk melindungi kaki, gunakanlah sepatu di ruang ganti. Karena jamur paling suka hidup di tempat lembap, cobalah gunakan bedak tabur untuk menjaga kulit tetap kering.

Untuk menghilangkan penyakit kulit ini, Anda bisa menggunakan semprotan antijamur, yang bisa ditemukan di apotek. Jika masalah ini terus berlangsung sampai dua minggu, kunjungi dokter.

3 dari 5 halaman

3. Bau feses

Ketika usus kecil tidak memproduksi enzim laktase dalam jumlah yang cukup, dia jadi tidak bisa memproses laktosa, gula yang ditemukan di dalam produk susu, ujar Ryan Ungaro, M.D, profesor asisten bidang gastroenterologi di Mount Sinai Hospital, New York.

Jadi usus kecil akan langsung mengirimkan laktosa ke usus besar--bukannya aliran darah--dimana bakteri usus akan menfermentasinya. Hal ini bisa menyebabkan feses jadi berbau busuk, perut kembung, dan kentut yang bau, ujar Ungaro.

Intoleransi laktosa cukup umum. Bahkan, diperkirakan 65 persen orang memiliki kesulitan mencerna produk susu, menurut data National Institute of Health, AS. Namun reaksinya, termasuk kram perut yang menyakitkan, diare, dan muntah-muntah, sekaligus kentut dan feses yang bau, bisa berbeda-beda pada setiap orang.

4 dari 5 halaman

4. Bau urine

Infeksi saluran kemih bisa memproduksi bau yang sengit, hampir-hampir seperti obat, pada urine, ujar Jamin Brahmbatt, M.D., seorang urolog di Orlando Health, AS. Hal ini terjadi setelah bakteri, seringnya E. coli, masuk ke dalam saluran kemih dan uretra. Lalu, mereka berkembang biak di kandung kemih, dan menyebabkan infeksi.

ISK lebih sering terjadi pada wanita dibanding pria. Ini karena uretra wanita--saluran yang mengeringkan kandung kemih--lebih pendek.

Jadi jika Anda mencium bau urine yang sengit, segera periksakan diri ke dokter.

5 dari 5 halaman

5. Bau napas

Jika bau napas pagi hari Anda masih saja tidak enak, padahal Anda sudah menggosok gigi secara teratur, Anda bisa jadi menderita sleep apnea, gangguan tidur yang membuat napas berhenti dan mulai lagi secara acak.

Sleep apnea bisa menyebabkan Anda mendengkur parah, membuat Anda jadi harus bernapas lewat mulut sepanjang malam. Hal ini bisa membuat mulut jadi sangat kering, yang adalah penyebab umum bau napas tidak enak, ujar Raj Dasgupta, M.D., asisten profesor di kedokteran medis di University of Southern California.

Kondisi ini jadi memungkinkan bakteri untuk berkembang biak lebih cepat. Dan ketika hal ini terjadi, bakteri tadi akan memproduksi gas belerang yang membuat napas jadi berbau seperti telur busuk.

Jika Anda mengenyampingkan penyebab lain dari bau napas buruk, dan bangun dengan bau mulut dan mengalami kantuk seharian dan mendengkur, segera temui dokter.

Sangat penting untuk segera mendiagnosis sleep apnea. Gangguan tidur ini memiliki hubungan kuat dengan diabetes, tekanan darah tinggi, dan penyakit jantung. Jadi, lebih cepat ditangani akan memperkecil risiko Anda terkena penyakit-penyakit tadi.

Video Terkini