Liputan6.com, Jakarta Jika Anda sedang kesulitan menenangkan bayi menangis, Anda tidak sendiri. Sebab bayi yang lahir di Inggris, Kanada dan Italia ternyata lebih sering menangis dari yang lain.
Temuan ini didasarkan pada penelitian yang diterbitkan Journal of Pediatrics. Para ilmuwan membuat grafik bayi menangis secara universal.
"Melalui meta analisis dari 28 studi sebelumnya yang melibatkan 8.700 bayi, kami melihat prevalensi kolik (menangis berlebihan) selama tiga bulan pertama kehidupan," tulis peneliti, seperti dimuat laman the Guardian, Sabtu (7/4/2017).
Advertisement
Menurut pemimpin peneliti, Prof Dieter Wolke dari Departemen Psikologi University of Warwick, tingkat tertinggi kolik dikategorikan bila bayi menangis lebih dari tiga jam sehari selama tiga hari seminggu.
"Ada yang membuat perbedaan bayi menangis di setiap negara. Misalkan dari tingkat ketimpangan sosial, melalui gaya pengasuhan, teknik menenangkan ibu dan pola makan," katanya.
Studi ini menunjukkan, tingkat kolik terendah dilaporkan di Denmark (5,5% pada 3-4 minggu) dan Jerman (6,7% pada 3-4 minggu).Â
Peneliti menemukan bayi menangis paling lama dua jam per hari dalam dua minggu pertama. Dan umumnya mencapai puncaknya sekitar dua jam 15 menit per hari dalam enam minggu. Tangisan mereka berkurang secara bertahap dengan rata-rata satu jam 10 menit. Namun, beberapa bayi bisa menangis hanya 30 menit dalam satu hari.
"Studi ini akan membantu para profesional kesehatan untuk meyakinkan orang tua apakah bayi menangis masih tergolong normal atau justru berlebihan. Mungkin memerlukan evaluasi lebih lanjut dan dukungan tambahan untuk orang tua," pungkasnya.