Liputan6.com, Jakarta Ungkapan “Aku bosan” yang diucapkan anak bisa membuat orangtua tidak nyaman. Orangtua akan mempertanyakan, alasan si anak bosan. Jika Anda memiliki anak usia 6-8 tahun atau lebih simaklah apa yang anak katakan.
Baca Juga
Advertisement
Anak mengatakan dirinya bosan sebagai salah satu upaya untuk terlibat berkomunikasi dengan orangtua. Tapi itu tidak berarti didikan orangtua dianggap buruk, kata penulis parenting Kathy Lynn, dikutip dari Today's Parent, Minggu (9/4/2017).
"Ini mungkin anak hanya malas. Hal pertama yang harus orangtua ingat, kebosanannya adalah masalah si anak bukan milik orangtua. Orangtua lupa dan berpikir, mereka harus memiliki solusi untuk menyingkirkan rasa bosan anak," lanjutnya.
Faktor bosan pada anak mungkin terletak pada permainan yang kurang cukup atau kurang memeroleh kesempatan untuk bermain dil luar.
Jika kebosanan anak Anda dirasa merupakan kode “Aku ingin menghabiskan waktu dengan ibu atau ayah." Sebaiknya, libatkan anak dalam aktivitas, seperti menyiapkan makan malam atau melipat pakaian.
Sebaliknya, jika anak lebih suka menatap keluar jendela, tak perlu khawatir. Ketidakaktifannya tidak bernilai buruk.
“Ketika bosan, kita biasanya mulai melamun. Lantas membayangkan dunia yang kita impikan atau membayangkan ide-ide baru dan menarik.
Pada dasarnya, kita menjadi kreatif saat kita merasa bosan," tutup Lynn.