Sukses

Perut Buncit, Efek dari Kurang Tidur

Kurang tidur membuat metabolisme tubuh terganggu. Sebagai hasilnya, Anda bisa memiliki perut buncit.

Liputan6.com, Jakarta Melewatkan waktu tidur bisa membuat perut buncit. Kurang tidur bisa menganggu metabolisme Anda. Hal ini ditemukan dalam suatu penelitian baru yang diterbitkan dalam jurnal Obesity.

Setelah tidur hanya 4 jam semalam, 5 malam berturut-turut, tingkat metabolik istirahat tubuh--ni adalah jumlah kalori yang dibakar oleh tubuh saat Anda beristirahat--melambat sampai hampir 3 persen. Ini sama dengan membakar 42 kalori lebih sedikit.

Alasannya belum benar-benar jelas, tapi para peneliti berpikir hal ini berhubungan dengan homeostasis - pada dasarnya, tubuh Anda memiliki misi untuk menjaga semuanya agar seimbang.

Jadi, karena Anda terjaga lebih lama di hari-hari saat Anda kurang tidur, tubuh Anda mengkompensasinya dengan membakar kalori lebih sedikit di hari berikutnya. Ini disampaikan oleh peneliti utama Andrea Spaeht, PhD, seorang postdoctoral fellow di University of Pennsylvania's Perelman School of Medicine.

Hal ini dapat membuat Anda kemudian jadi mengonsumsi kalori lebih banyak dari yang Anda perlukan. Ini karena kombinasi metabolisme yang lambat dan meningkatnya keinginan untuk makan makanan tak sehat saat Anda mengantuk.

Bahkan, salah satu penelitian Spaeth sebelumnya menemukan, orang bisa mengonsumsi lebih dari 500 kalori keesokan harinya ketika mereka tidak cukup tidur. Ini mungkin karena kurang tidur memancing hormon yang membuat Anda merasa lapar dan mengurangi hormon yang membuat Anda merasa kenyang.

"Secara umum, tubuh sedang menyeimbangkan energi positif, yang dapat berujung pada peningkatan berat badan nantinya," kata Spaeth, melansir Women's Health, Sabtu (8/4/2017).

Kabar baiknya, efek dari kurang tidur ini bisa dibalikkan cukup cepat. Hanya dengan tidur 12 jam untuk memulihkan diri, orang-orang dalam studi Spaeth kembali ke metabolisme normal mereka. Anda pun kemudian bisa menghilangkan perut buncit.