Sukses

Mengenal Sindrom Bau Ikan, Bau Badan dan Napas Jadi Amis

Sindrom bau ikan atau Fish Odor Syndrome adalah suatu kelainan yang disebabkan oleh gangguan metabolisme pada tubuh manusia.

Liputan6.com, Jakarta Bau badan merupakan momok bagi setiap orang, khususnya wanita. Pasalnya, wanita cenderung akan mau melakukan apa saja demi hilangnya bau badan dari dirinya, mulai dari melakukan terapi hormone hingga operasi.

Bau badan saat berkeringat merupakan suatu hal yang wajar terjadi pada seseorang, dengan atau tanpa penyakit. Namun, bagaimana bila bau badan terjadi tanpa disertai penyakit kronis, seperti gagal ginjal, diabetes atau penyakit yang lain?

Sindrom bau ikan atau Fish Odor Syndrome adalah suatu kelainan yang disebabkan oleh gangguan metabolisme pada tubuh manusia, sehingga membentuk senyawa kimia Trimethylamine yang terlalu banyak.

Trimethylaminuria adalah kelainan genetik yang menyebabkan bau badan bersifat kuat, biasanya digambarkan seperti bau ikan busuk, kotoran atau sampah. Bau tersebut terbentuk ketika tubuh tidak mampu memproses Trimethylamine – bahan kimia bersifat bau yang diproduksi di usus, terutama ketika makanan yang mengandung kolin tertentu dicerna.

Tanda dan Gejala Sindrom Bau Ikan

Jika senyawa Trimethylamine menumpuk di tubuh, maka Anda akan mengeluarkan bau yang kuat pada keringat, urin, air liur dan cairan vagina Anda. Biasanya hal ini tidak disertai dengan gejala lain.

Bau biasanya menjadi jelas di masa kecil, ketika anak sedang disapih. Hal ini disebabkan karena anak-anak yang disapih sudah memulai untuk mengonsumsi makanan selain ASI. Namun terkadang, hal ini juga bisa dimulai di masa dewasa.

Penyebab Sindrom Bau Ikan

Bakteri di usus membantu kita untuk mencerna makanan, seperti telur, kacang-kacangan dan makanan laut. Dalam proses ini, mereka menghasilkan bahan kimia berbau tajam yang disebut dengan Trimethylamine.

Biasanya, enzim (protein) – disebut flavin – yang mengandung monooxygenase 3 (FMO3) diproduksi oleh hati untuk mengubah Trimethylamine menjadi molekul Trimethylamine N-oksida yang tidak berbau. Kebanyakan orang memiliki gen FMO3, yang menyediakan instruksi untuk membuat enzim ini.

Pada keadaan khusus, yaitu pada gen yang rusak, kebanyakan orang dengan Trimethylaminuria memiliki enzim FMO3 yang hilang atau gen FMO3 mereka tidak bekerja seperti yang terjadi pada kebanyakan orang. Hal ini dapat menyebabkan terjadinya penumpukan Trimethylamine dalam tubuh.

Biasanya, orang-orang dengan Trimethylaminuria telah mewarisi gen FMO3 yang rusak dari kedua orangtua mereka. Dengan kata lain, setiap orangtua akan membawa satu salinan gen yang rusak dan menjadi "carrier" dari kondisi tersebut. Diperkirakan bahwa 1% dari populasi di Inggris adalah pembawa gen rusak yang menyebabkan Trimethylaminuria.

Penyebab Lain Sindrom Bau Ikan

Tidak semua orang dengan Trimethylaminuria memiliki gen FMO3 yang rusak. Beberapa kasus dapat disebabkan oleh kelebihan protein tertentu dalam makanan, atau peningkatan bakteri usus secara abnormal yang menghasilkan trimetilamina. Beberapa kasus Trimethylaminuria telah dikaitkan dengan penyakit hati atau ginjal, di mana enzim FMO3 kurang aktif.

Wanita memiliki kemungkinan lebih besar untuk terkena sindrom ini dibandingkan dengan pria. Hal ini mungkin berhubungan dengan hormon seks perempuan, seperti progesteron dan estrogen, yang dapat memperburuk gejala.

Beberapa kasus dapat tampak lebih buruk saat penderita memiliki usia sekitar pubertas, atau pada waktu-waktu berikut:

  • Saat mengonsumsi pil kontrasepsi
  • Saat menopause
  • Stres dan diet juga mungkin memainkan peran dalam memicu bau badan ini.
  • Diagnosis Trimethylaminuria

Trimethylaminuria didiagnosis dengan tes urine yang mengukur rasio Trimethylamine (kimia berbau amis) ke trimethylamine N-oksida (versi tidak berbau). Tes dilakukan dengan mengambil tablet kolin dan mengumpulkan beberapa sampel urine selama periode 24 jam berikutnya. Jika Anda memiliki Trimethylaminuria, berarti tubuh Anda memiliki kadar Trimethylamine yang berlebih.

Cara Mengatasi Sindrom Bau Ikan

Saat ini, belum ada obat untuk mengobati Trimethylaminuria atau sindrom bau ikan ini. Tetapi, gejala dapat dikurangi dengan membuat perubahan gaya hidup tertentu. seperti:

1. Diet

Anda dapat mengurangi bau dengan menghindari makanan yang mengandung bahan kimia Trimethylaminuria, kolin dan trimetilamina N-oksida. Ini berarti menghindari susu dari sapi gandum, telur, hati, ginjal, kacang-kacangan, produk kedelai, brokoli, kubis, kembang kol, seafood (ikan dan udang-udangan), Lesitin dan suplemen minyak ikan yang mengandung lesitin.

2. Obat

Antibiotik dosis rendah disinyalir dapat mengurangi jumlah bakteri dalam usus dan menekan produksi Trimethylamine. Namun untuk menghindari resistensi antibiotik, ini seharusnya hanya digunakan dalam beberapa waktu saja, tidak selamanya. Selain itu, pencahar juga dapat mempercepat perjalanan makanan melalui usus Anda, sehingga akan terjadi pengurangan kadar Trimethylamine di dalam usus Anda. (dr. Kartika Mayasari/ Artikel sumber: KlikDokter)

Video Terkini