Liputan6.com, Jakarta Kebanyakan pria di Indonesia memiliki penis yang disunat. Ternyata hal ini tidak hanya berlaku di negara kita saja--dimana sunat adalah kewajiban agama--tapi juga di negara lain seperti Amerika Serikat.
Sekitar 60 persen bayi laki-laki yang baru lahir di Negeri Paman Sam tersebut disunat. Sunat sendiri masih menjadi kontroversi yang menuai pro dan kontra. Namun sekarang, para peneliti dari University of Chicago mengatakan, memotong kulup penis--bahkan saat dewasa, memiliki manfaat lain bagi pria dewasa.
Baca Juga
"Sunat meningkatkan kenikmatan dan fungsi seksual untuk kebanyakan pria, dan secara signifikan menurunkan cedera karena berhubungan seks," tulis para peneliti dari studi yang diterbitkan dalam Journal of Sexual Medicine ini, melansir Medical Daily, Senin (10/4/2017).
Advertisement
Tak hanya memberikan manfaat secara seksual, sunat juga bisa menurunkan risiko tertular infeksi menular seksual. Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO) sunat bisa menurunkan risiko tertular HIV sampai 60 persen.
Berikut manfaat menyunat penis untuk kehidupan seksual Anda:
1. Lebih tahan lama
Berdasarkan studi 2014, pria yang melakukan sunat setelah dewasa dilaporkan membutuhkan waktu lebih lama sebelum ejakulasi. Mereka bertahan 20 detik lebih lama dibandingkan sebelum disunat.
Para peneliti menyimpulkan, para pria ini lebih tahan lama setelah di sunat karena sunat dewasa menurunkan sensitivitas penis.
Advertisement
2. Mendongkrak kepuasan pasangan
Penis pria yang telah disunat bisa mendongkrak kenikmatan dan kesehatan pasangan seksualnya. Dalam studi dari tahun 2011 ditemukan, pria dewasa yang sudah disunat cenderung memiliki angka infeksi HPV yang lebih rendah, begitu juga pasangan mereka.
Karena semakin sedikit pria yang terinfeksi, semakin rendah juga penularan HPV kepada pasangan mereka.
Sekitar 40 persen wanita melaporkan, mereka merasa lebih puas secara seksual setelah pasangannya disunat. Alasannya: kebersihan yang lebih baik.
3. Tingkat PMS yang lebih rendah
Sunat bisa menurunkan risiko HIV dan penyakit menular seksual lainnya. Centers for Disease Control and Prevention (CDC) AS juga mencatat, hal ini menurunkan risiko infeksi menular seksual seperti herpes kelamin dan HPV.
Dalam studi tahun 2009 di Uganda menemukan, pria yang disunat berisiko 25 persen lebih rendah terkena herpes genital, dan 35 persen lebih rendah terkena HPV, virus yang bisa menyebabkan kutil kelamin dan kanker serviks.
Advertisement