Sukses

Ketika Warna-warni Lipstik Bantu Pasien Kanker

Lipstik tidak hanya membantu wanita jadi lebih percaya diri. Rias wajah ini juga ternyata bisa memberikan bantuan untuk para pasien kanker.

Liputan6.com, Jakarta Lipstik boleh saja berukuran kecil, tapi salah satu kosmetika pertama ini memiliki makna yang besar. Memiliki sejarah panjang sampai 5000 tahun ke belakang, pemulas bibir ini memiliki berbagai peranan dalam sejarah.

Pada era Elizabethan di Inggris (sekitar abad ke-16 saat Ratu Elizabeth 1 berkuasa), rakyat Inggris percaya lipstik bisa mengusir kematian. Lalu, para pejuang hak perempuan generasi pertama di AS, yang memperjuangkan hak wanita untuk memberi suara di pemilihan umum, seperti misalnya Charlotte Perkins Gilman dan Elizabeth Cady Stanton, memulaskan warna merah di mulut mereka sebagai lambang perlawanan.

Di masa itu (sekitar awal abad 20), lipstik merah juga sering diasosiasikan dengan wanita bermoral rendah. Namun, para pejuang wanita ini (biasa disebut suffragettes) menggunakannya sebagai bentuk protes.

Namun mungkin di antara semuanya, peranan lipstik yang paling besar adalah lambangnya sebagai penyembuh.

Dalam cara yang sangat harfiah, lipstik menjadi obat yang paling bisa diandalkan pada masa sulit. Misalnya saja untuk para pasien kanker, lipstik berguna sebagai simbol (tak peduli sekecil apa pun) kesehatan dan kesegaran.

"Lipstik membantu mengembalikan rasa normal yang sering hilang dari diri para pasien kanker saat mereka menjalani pengobatan. Dan lipstik membantu mereka jadi lebih menyukai diri sendiri," ujar Bobbie Rimel, M.D., seorang ginekolog dan onkolog di Cedars-Sinai Medical Center di Los Angeles.

Efek yang ama ini juga dirasakan oleh para wanita yang baru saja mengalami perubahan besar pada tubuh mereka. Dalam studi terbarunya tentang hubungan antara wanita dan makeup, Madeleine Ogilvie, Ph.D., seorang profesor asosiate bidang bisnis di Edith Cowan University di Perth, Australia, menemukan bahwa lipstik membantu para ibu baru kembali terhubung dengan sisi femininnya.

"Jika mereka merasa tak lagi sensual dan tak glamor karena peran baru mereka sebagai ibu, dengan memulaskan lipstik hampir-hampir seperti mendapatkan identitas mereka kembali," jelas Ogilvie. Melansir Women's Health, Rabu (12/4/2017).

[vidio:]()

Video Terkini