Liputan6.com, Jakarta Demi kesehatan janin, ada banyak makanan untuk diwaspadai ibu hamil. Ahli gizi kesehatan masyarakat Dr Emma Derbyshire mengungkapkan, makanan ringan juga harus dihindari oleh tiap ibu hamil.Pizza juga dapat membahayakan perkembangan bayi.
Baca Juga
Advertisement
Dilansir dari Mail Online, Kamis (13/4/2017), ada beberapa makanan lain yang harus dihindari ibu hamil.
Buah yang tidak matang atau jus sayuran
Anda mungkin berpikir, makan buah dan minum jus sayuran. Tapi buah yang tidak matang (mentah) dan jus sayuran dapat mengandung bakteri berbahaya bagi ibu hamil. Kekebalan tubuh ibu hamil termasuk rentan dan lemah.
Kecambah alfalfa
Hindari memasukkan jenis kecambah alfalfa pada tumisan selama kehamilan. Kecambah alfalfa adalah sarang untuk bakteri, seperti salmonella, listeria, dan e. coli.
Melon
Melon mengandung 90 persen H20, 9 persen karbohidrat, 1 persen protein dan lemak. Tapi bakteri monocytogenes listeria juga dapat menyerang kulit buah melon yang agak bergelombang. Jika tidak mencuci kulit buah dengan baik dapat menimbulkan risiko keguguran.
Hot dog
Hot dog
Ibu hamil sebaiknya menghindari makan hot dog. Hal ini karena sosis menjadi sumber lain dari bakteri monocytogenes listeria. Sosis perlu dipanaskan pada suhu yang sangat tinggi untuk membunuh bakteri listeria.
Daging asap
Daging merah tanpa lemak merupakan sumber protein kualitas tinggi, baik zat besi dan vitamin B12. Namun, ibu hamil disarankan tidak makan daging asap karena daging asap cenderung mengandung pengawet, yang disebut nitrat.
Kadar garam pada daging asap yang sangat tinggi juga dapat berbahaya bagi ibu dan janin.
Advertisement
Tiramisu
Tiramisu
Risiko bakteri salmonella juga ditemukan dalam makanan penutup, seperti tiramisu. Hindari memilih tiramisu untuk makanan penutup.
Tuna
Tuna dapat dimakan selama kehamilan tapi tidak terlalu banyak. Idealnya tidak lebih dari dua steak tuna (140g per steak) atau hanya empat kaleng tuna sebanyak 140g per minggu yang harus dimakan. Hal ini karena tuna mengandung merkuri yang dapat membahayakan sistem saraf janin.