Liputan6.com, Uganda Sejak 2015, pejabat kesehatan di Uganda telah menerima laporan terhadap peningkatan jumlah penderita kaki gajah--penyakit yang ditandai dengan pembengkakan parah pada kaki. Penyakit ini biasanya disebabkan infeksi cacing parasit, yang ditularkan melalui nyamuk spesies tertentu.
Baca Juga
Advertisement
Tapi penyelidikan baru Kementerian Kesehatan Uganda, terutama di Distrik Kamwenge, Uganda Barat, mengungkapkan akar penyebab baru kaki gajah karena mineral pada tanah vulkanik.
Tanah yang berasal dari batuan vulkanik terbentuk lebih dari 2,5 juta tahun yang lalu. Mineral yang ada di tanah vulkanik yang tersisa dapat menyebabkan gatal-gatal, nyeri dan pembengkakan setelah seseorang mengalami kontak yang terlalu lama, sesuai ditulis pada laman CNN, Kamis (13/4/2017).
Epidemi ini diyakini terjadi diam-diam selama lebih dari 30 tahun. Hingga 1960-an, tanah tertutup hutan dan umumnya ditinggali pemburu dan pengumpul. Petani yang berpindah dan membersihkan daerah tersebut memicu timbulnya paparan pada tanah vulkanik.
Christine Kihembo, seorang ahli epidemiologi dalam tulisannya yang diterbitkan pada Selasa (11/4/2017) percaya, epidemi terjadi karena kurangnya kesadaran masyarakat dan petugas kesehatan setempat.
"Orang yang terkena efek tanah vulkanik berupa gatal-gatal dan nyeri tidak melaporkan ke fasilitas kesehatan," katanya.
Para pejabat kesehatann kini bekerja sama dengan petugas kesehatan setempat untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan mengobati penyakit dan menginformasikan masyarakat terhadap risiko yang lebih parah (kaki gajah).
"Penyakit ini benar-benar dapat dicegah dengan sepatu pelindung dan kebersihan kaki," jelas Kihembo.
Namun, orang yang menderita kaki gajah umumnya berada di negara miskin, yang berarti akses pemakaian alas kaki begitu minim.
Bersentuhan langsung dengan tanah
Bersentuhan langsung dengan tanah
Tim kesehatan negara Uganda mengidentifikasi 52 orang yang hidup dengan kaki gajah, yang mungkin penyakit tersebut berkembang antara 1980-2015.
Penyelidikan lebih lanjut menemukan, 93 persen dari mereka yang terkena dampak kaki gajah tidak pernah memakai sepatu di tempat kerja, biasanya pertanian. Sebanyak 80 persen tidak memakai sepatu di rumah.
Faktor lain yang diteliti, apakah orang-orang membasuh kaki segera setelah bekerja atau menunggu sampai hari berakhir. Padahal, mereka bersentuhan langsung dengan tanah vulkanik.
Mineral pada tanah vulkanik menyebabkan gatal dan sensasi terbakar diikuti kulit dan jari kaki yang kaku dan bengkak. Di Distrik Kamwenge ini karakteristik wilayah sangat rentan terhadap epidemi kaki gajah.
Hal ini dilihat dari ketinggian tinggi dan curah hujan tahunan, yang meninggalkan asam.
Advertisement
Pentingnya memakai sepatu
Pentingnya memakai sepatu
Penyakit kaki gajah memengaruhi 4 juta orang di seluruh dunia, terutama di Afrika Tengah, Afrika Timur, dan Asia Tenggara. Seperempat dari penderita kaki gajah berada di Ethiopia, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Di negara-negara ini terdapat gunung berapi dan orang-orang tidak memakai sepatu. Cara untuk mencegah penyakit kaki gajah adalah mendorong orang untuk memakai sepatu.
Ada banyak parasit yang dapat menginfeksi Anda bila tidak memakai sepatu. Setelah kaki Anda bengkak, yang berujung pada kaki gajah, maka tidak banyak pengobatan yang bisa dilakukan.