Liputan6.com, Jakarta Kanker serviks termasuk kanker pembunuh yang menduduki peringkat teratas bagi wanita. Tiap jam, ada satu wanita yang meninggal karena penyakit yang dikenal juga dengan kanker leher rahim.
bacajuga:Baca Juga](2918027 2917986 2921952)
Baca Juga
Hal tersebut diungkapkan Dr. dr. Laila Nuranna, SpOG(K) dari Fakultas Kedokteran UI saat memaparkan soal kanker serviks pada acara Deteksi Dini Kanker Serviks dan Payudara dengan Tes IVA dan Sadani.
Advertisement
"Yang berisiko terkena kanker serviks itu semua wanita. Di Indonesia, satu wanita tiap satu jam meninggal karena kanker serviks. Dalam stadium lanjut, kanker serviks akan menyebar hingga liver (hati) sampai ke paru-paru," kata dr Laila di Gedung Kementerian Kesehatan, Jakarta, Senin (17/4/2017).
Kanker serviks sebenarnya bisa dicegah, kematian pun bisa dihindari. Asal para wanita mau melakukan tes IVA, berupa pemeriksaan skrining menggunakan asam asetat guna memberi petunjuk risiko seorang wanita mengidap kanker serviks atau tidak.
Jika hasilnya positif, maka bisa langsung ditangani dengan cepat.
Pada acara Deteksi Dini Kanker Serviks dan Payudara dengan Tes IVA dan Sadani ini hadir pula Menteri Kesehatan Nila Farida Moeloek, Ibu Negara Iriana Jokowi, dan Mufidah Jusuf Kalla.