Liputan6.com, Jakarta Seks oral memiliki sensasi kepuasan tesendiri bagi pelakunya, baik pria atau wanita. Tak pelak jika seks oral seringkali dilakukan sebagai santapan pembuka atau foreplay sebelum bercinta.
Tren gaya bercinta ini juga banyak dilakukan oleh kaum muda untuk menghindari kehamilan dan menjaga keperawanan.
Melansir Times of India, Senin (17/4/2017), berikut ini adalah mitos dan fakta seputar seks oral mulai dari PMS, keperawanan hingga kenikmatan.
Advertisement
1. Seks oral adalah pengganti seks vaginal
Mitos ini umumnya berkembang di kalangan remaja. Mereka merasa yakin jika seks oral dapat menggantikan kenikmatan seks yang sesungguhnya.
"Seks oral memang memberikan kesenangan, namun tak bisa menggantikan aktivitas seks vaginal. Hal ini sangatlah beda rasa ketika adanya penetrasi," jelas Dr. Megha, seorang pakar seks.
2. Tidak bisa orgasme saat seks oral
Seks oral selalu dijadikan sebagai foreplay sehingga tak akan bisa membuat orgasme. Tapi pada faktanya wanita dapat mencapai klimaks dengan seks oral. Karena klitoris terangsang pada pusatnya, ini akan membuat wanita mudah orgasme.
3. Seks oral tak menyebabkan PMS
Ini mitos yang umum berkembang di masyarakat. Faktanya cairan tubuh bisa bertukar ketika seks oral. Artinya penyakit menular seks dapat terjadi begitu juga dengan infeksi.
4. Seks oral tak bisa menyebabkan kehamilan
Seks oral memang tidak dapat menyebabkan kehamilan. Hal ini mungkin sering kali dipilih oleh mereka yang menghindari kehamilan. Namun hal ini bisa saja berbeda, selama vagina berdekatan dengan tetesan air mani, masih tetap ada kemungkinan kehamilan.
5. Seks oral selalu higienis
Bersih atau tidaknya tergantung pada setiap individu. Bagaimana cara mereka membersihkan diri. Ini artinya anggapan seks oral selalu bersih dari kuman sangatlah tidak tepat. Apalagi banyak pria yang lalai membasuh penisnya usai kencing.