Liputan6.com, Jakarta Perkembangan zaman membawa banyak kemajuan di bidang kesehatan, salah satunya ialah program bayi tabung. Program ini memungkinkan pasangan suami-istri memiliki keturunan.
Bila Anda berencana untuk mengupayakan program bayi tabung untuk menjemput buah hati, ada baiknya menyimak lima fakta bayi tabung berikut ini:
Baca Juga
1. Apakah bayi tabung itu?
Advertisement
Bayi tabung atau In Vitro Fertilization (IVF) adalah suatu tindakan medis dimana sel telur akan dibuahi sel sperma di dalam cawan. Hal ini dilakukan di laboratorium. Sel telur yang sudah terbuahi akan dipindahkan ke dalam rahim wanita dengan harapan akan berlanjut menjadi kehamilan.
2. Bagaimana prosedurnya?
Secara garis besar prosedur bayi tabung diawali dengan edukasi terhadap pasangan suami-istri. Edukasi tersebut mengenai langkah-langkah, serta keuntungan dan kerugian bayi tabung.
Bila berencana mengikuti program bayi tabung, jangan ragu untuk aktif berdiskusi dengan dokter. Dengan demikian tak ada tanda tanya selama menjalani program bayi tabung.
Langkah selanjutnya adalah menstimulasi indung telur (ovarium) dengan obat-obatan sehingga menghasilkan beberapa sel telur. Ada pula prosedur bayi tabung tanpa stimulasi ovarium.
Umumnya, ditargetkan terbentuk setidaknya dua sel telur dengan ukuran yang sesuai. Setelah terbentuk, sel telur akan diambil dari indung telur wanita. Pasangannya juga perlu menyerahkan semen pada tahap ini.
Sel telur dan sel sperma akan disatukan dengan harapan terjadi pembuahan di dalam laboratorium. Secara umum 50 persen dari sel telur akan terbuahi. Embrio atau sel telur yang sudah dibuahi akan ditransfer ke dalam rahim wanita.
Jumlah embrio yang ditransfer bervariasi bergantung pada usia, pilihan dari pasangan, riwayat kehamilan, keguguran sebelumnya, dan kualitas embrio. Jika terjadi kehamilan, maka sang ibu harus menjalani pemeriksaan rutin.
Siapa yang bisa menjalani program bayi tabung?
3. Siapa yang dapat menjalani program ini?
- Wanita tanpa saluran sel telur (tuba falopi) atau saluran yang terblokir
- Pria dengan infertilitas berat (contohnya jumlah atau pergerakan sperma rendah)
- Usia yang lebih tua
- Segala kasus infertilitas lainnya yang gagal dengan pengobatan
4. Apa pantangannya?
- Hindari rokok dan minuman beralkohol minimal tiga bulan sebelum memulai prosedur
- Hindari mengonsumsi obat-obatan, termasuk suplemen herbal. Penggunaan obat dan suplemen harus diinformasikan kepada dokter karena dapat mengganggu terapi
- Hindari olahraga berat atau berlebihan
- Bagi pria, hindari paparan panas langsung terhadap area kemaluan (contohnya: mandi berendam di air panas)
5. Bagaimana tingkat keberhasilannya?
Beberapa faktor seperti usia, penyebab infertilitas, dan pendekatan penanganan memengaruhi hal ini. Secara umum tingkat keberhasilan bagi wanita di bawah 35 tahun adalah 30-35 persen, wanita 35-37 tahun 25 persen, wanita 38-40 tahun 15-20 persen. Sedangkan untuk wanita di atas 40 tahun hanya 6-10 persen.
Demikian fakta mengenai bayi tabung. Perlu diingat, keberhasilan prosedur ini sangat tergantung individu masing-masing.
Artikel oleh: dr Sara Elise Wijono, MRes/Klikdokter.com