Liputan6.com, Jakarta Pasangan Anies-Sandi dinyatakan unggul berdasarkan proses hitung cepat Pilkada DKI 2017 yang dilakukan sejumlah lembaga survei.
Sebagai warga yang baik, meski paslon yang kita jagokan tidak menang, sudah sepatutnya menerima kenyataan: kemungkinan besar posisi Ahok sebagai Gubernur DKI Jakarta tergeser oleh Anies Baswedan.
Advertisement
Baca Juga
Dan, tidak lupa "menuntut" semua janji yang pernah Anies-Sandi ucapkan selama masa kampanye beberapa bulan yang lalu.
"Tugas kita sebagai warga adalah mencatat baik-baik semua program dan kita awasi kerjanya mereka. Jangan sampai PHP (Pemberi Harapan Palsu)," kata Guru Besar Psikologi Politik Universitas Indonesia, Hamdi Muluk saat dihubungi Health Liputan6.com pada Rabu (19/4/2017)
Andai dalam kurun waktu lima tahun janji-janji tak terlaksana, lanjutnya, Anies-Sandi berhak digantikan.
Yang harus kita ingat sekarang adalah jabatan gubernur itu tidak seumur hidup. Walaupun sekarang Ahok menang, belum tentu juga Ahok memimpin seumur hidup.
"Pak Ahok kerjanya bagus, cakap selama mengurus Jakarta, tetap saja jabatannya akan digantikan," kata Hamdi menekankan.
Berdasarkan hasil hitung cepat Pilkada DKI 2017 yang dilakukan Voxpol Center Research and Consulting, pasangan Ahok-Djarot memperoleh suara sebesar 40,6 persen dan Anies-Sandi 59,4 persen.
Sedangkan lembaga hitung cepat Pilkada DKI 2017 SMRC, suara untuk Ahok-Djarot sebesar 41,9 persen dan Anies-Sandi 58,1 persen.
Â