Sukses

Kapan Anak Harus Bisa Menghitung dan Membaca?

Kemampuan membaca, menulis, dan berhitung bukanlah keterampilan yang dapat begitu saja dikuasai anak. Kapan ia perlu menguasainya?

Liputan6.com, Jakarta Kemampuan membaca, menulis, dan berhitung bukanlah keterampilan yang dapat begitu saja dikuasai anak. Terdapat keterampilan-keterampilan pendahuluan yang harus dimiliki anak untuk akhirnya bisa membaca, menulis, dan berhitung. Hal inilah yang akan mengembangkannya untuk menjadi anak cerdas.

Memang benar, salah satu tantangan bagi orangtua adalah saat menentukan anak untuk mulai belajar membaca, menulis dan berhitung. Tidak jarang ada orangtua yang mengajarkan kegiatan ini dari sedini mungkin. Meski demikian, kita perlu memperhatikan bahwa kemampuan anak akan sangat bergantung dari bagaimana perkembangan fisik dan mentalnya.

Memperkenalkan anak membaca, menulis, dan berhitung bisa dimulai dari usia 3 tahun. Usia 3-5 tahun merupakan golden period, di mana otak sedang mulai berkembang dengan pesat sehingga informasi akan ditangkap dengan cepat oleh anak.

Melihat gambar adalah bentuk membaca yang paling sederhana. Anak umur 3-5 tahun hanya diharapkan memiliki ketertarikan untuk “membaca” gambar, simbol, dan logo yang ada di sekitarnya. Karena itu, orangtua harus membentuk kesukaan anak pada buku-buku bergambar.

Pada usia 4-6 tahun, anak baru mulai diharapkan mampu membaca gambar, simbol, dan logo. Membaca dengan pola diharapkan mulai dikuasai anak pada usia 5-7 tahun.

Untuk menulis, jauh sebelum anak bisa memegang pensil dengan baik, ia perlu belajar memegang benda dengan telunjuk dan ibu jari. Ia perlu mengetahui bahwa tulisan itu memiliki arti. Sama seperti belajar membaca, orangtua perlu memperlihatkan berbagai buku kepada anak untuk membentuk kesukaan.

Dan untuk berhitung, anak cerdas perlu memahami konsep berhitung, bahwa satu untuk satu benda. Jadi sebelum mengajarkan anak menghitung satu-dua-tiga, ajarkan anak untuk membagikan satu benda untuk satu orang atau satu benda ke dalam satu lubang (bisa memakai congklak). Seperti disebutkan di atas, mengenali simbol – termasuk angka – baru diharapkan setelah anak berusia 4-6 tahun.

Kegiatan membaca, menulis, dan menghitung untuk anak merupakan aktivitas dasar untuk mereka mulai belajar. Usia 3-5 tahun merupakan periode emas yang bisa digunakan untuk mengajarkan mereka banyak hal. Meski demikian, kemampuan anak tetap berbeda-beda. Pendekatan tertentu tetap harus disesuaikan dengan karakteristik anak. Jangan terlalu memaksa mereka untuk mengikuti banyak kursus yang sebenarnya belum tentu mereka butuhkan.

Ingatlah bahwa setiap anak adalah anak yang cerdas, dengan kemampuan belajarnya masing-masing.

Dengan menerapkan kiat-kiat di atas, Anda dapat mewujudkan anak yang cerdas sekaligus berprestasi. Anak yang cerdas dan berprestasi tentu merupakan dambaan setiap orangtua

(dr. Kartika Mayasari-Klikdokter)