Sukses

3 Hal Sepele yang Bisa Bikin Pasangan Cemburu

Tiga hal sepele ini rupanya bisa memancing kecemburan pasangan kepada Anda.

Liputan6.com, Jakarta Sikap cemburu yang ditunjukkan oleh pasangan sah-sah saja selama tidak menuding atau menyudutkan diri Anda. Bahkan cemburu dinilai sebagai hal yang bermanfaat untuk kelangsungan sebuah hubungan asmara juga pernikahan.

Menurut psikoterapis, Vinita Mehta, Ph.D, cemburu ialah emosi yang memiliki fungsi bermanfaat untuk suatu hubungan.

"Ini (cemburu) bisa membantu memperpanjang hubungan Anda. Secara teknis cemburu disebut adaptasi evolusi yang bertujuan membuka pikiran dan naluri seseorang untuk bertahan hidup," ujar Mehta seperti dikutip Men's Health, Minggu (23/4/2017).

Berikut tiga hal yang paling berpotensi memancing kecemburuan pasangan.

1. Telepon dari teman lawan jenis

Disengaja atau tidak, berkomunikasi via telepon atau pesan dengan teman dapat memancing kecemburuan pasangan. Apalagi jika percakapan dengan teman Anda lakukan di depannya. Biasanya perasaan kesal, jengkel, bahkan marah bisa ia lontarkan.

Untuk mencegahnya, coba selalu untuk terbuka dan mengenalkan teman wanita kepada si dia. Hindari juga menomorduakan si dia, ya.

2. Traktir teman lawan jenis

Mungkin sah-sah saja jika pasangan membayar kopi, makan siang, atau bahkan kendaraan umum untuk si temannya. Tapi hal yang wajar ini acap kali bisa memancing kecemburuan antar pasangan.

Menurut pakar hubungan, Tracy Thomas, Ph.D, membayar makan dan kebutuhan mendadak lainnya bisa membuat pasangan merasa Anda tengah membuang-buang uang percuma--yang uangnya bisa digunakan untuk kebutuhan diri sendiri. Bisa juga pasangan merasa Anda menaruh kepedulian dan perhatian yang lebih dengan cara mentraktir teman.

3. Memuji orang lain

Ketika Anda tidak sengaja atau sengaja memuji sosok orang lain, baik itu teman, rekan kerja, artis, bahkan tetangga lawan jenis bisa menjadi pemicu kecemburuan si dia terhadap sikap Anda.

"Komentar terhadap penampilan, kecerdasan, dan sikap bisa menjadi aspek paling sensitif dalam hubungan pasangan," kata psikolog, Alicia Clark.