Liputan6.com, Jakarta Merawat kesehatan kaki menggunakan metode fish spa (spa menggunakan ikan-ikan kecil dalam jumlah yang banyak) sempat populer dan menjadi incaran masyarakat Indonesia.
Lambat laun, fish spa mulai ditinggalkan penggemarnya. Jumlahnya pun tak lagi banyak. Kondisi ini dapat dilihat dari semakin sedikitnya mal, khususnya di Jakarta, yang menyediakan tempat khusus untuk fish spa.
Baca Juga
Advertisement
Orang-orang hanya tahu bahwa fish spa dapat menyembuhkan infeksi pada kulit, sekaligus merawat kecantikan kulit. Ya, selama fish spa, ikan-ikan kecil jenis Garra rufa akan memakan sisa kulit mati dari kaki pasiennya.
Akan tetapi tahukah Anda bahwa fish spa dapat menjadi media penularan bakteri dan berbagai kuman penyebab penyakit?
Menurut Health Protection Agency (HPA), lantai yang diinjak oleh calon pasien tanpa menggunakan alas kaki menyimpan jamur yang kemudian akan tertular ke kaki pasien lainnya. Terlebih pada orang-orang yang sedang mengalami luka atau menderita penyakit kulit.
Pasien dengan tingkat imunitas rendah berisiko dan mudah sekali tertular. Untuk itu, orang dengan diabetes dan HIV pantang melakukan fish spa.
Dikutip dari situs resmi Natinal Health Service London, Senin (24/4/2017) disebutkan bahwa ada beberapa kelompok yang tidak direkomendasikan sama sekali untuk melakukan fish spa.
- Orang yang baru mencukur kakinya dalam 24 jam terakhir. Ditakutkan ada luka kecil yang justru meningkatkan risiko pada orang tersebut untuk tertular penyakit.
- Ada luka terbuka di kaki
- Infeksi kulit
- Orang dengan psoriasis, eksim, dermatitis, diabetes, hepatitis B, hepatitis C, atau HIV.
- Orang dengan imunitas rendah
- Orang dengan gangguan pembekuan darah atau sedang mengonsumsi obat anti pembekuan darah tidak dianjurkan melakukan fish spa.