Sukses

Masih Percaya Mitos Kesehatan, Kakek-Nenek Bisa Bahayakan Cucu

Haruskah kita sebagai orangtua membiarkan si Kecil dirawat oleh kakek dan neneknya. Ada baiknya pikir dua kali.

Liputan6.com, Jakarta Kakek-nenek memang sudah berpengalaman puluhan tahun dalam mengasuh anak. Namun, menurut sebuah penelitian, tanpa disengaja kakek dan nenek justru membahayakan cucunya karena masih mempercayai mitos kesehatan atau cara perawatan dalam membesarkan anak.

Dr Andrew Adesman dari Pusat Kesehatan Anak Cohen di New York, menyurvei hampir 700 kakek tentang mitos kesehatan dan parenting. Hasilnya, banyak kakek dan nenek yang masih salah paham dalam mengasuh cucunya.

Penelitian tersebut mencontohkan, 13 persen kakek dan nenek masih percaya mengoleskan mentega pada luka bakar bisa lebih cepat menyembuhkan. Sementara 61 persen lainnya percaya, membiarkan luka terbuka lebih baik ketimbang menutupinya dengan perban.

Hampir seperempat kakek dan nenek tidak tahu bahwa bayi harus ditidurkan di punggungnya atau terlentang. Bukan di perut atau menyamping, karena ini adalah faktor risiko utama sindrom kematian bayi mendadak (SIDS).

Ada 13,6 juta kakek dan nenek di Inggris. Sebesar 63 persen kakek dan nenek memberikan perawatan ke anak, dan 200 ribu orang hanya membesarkan cucu-cucu mereka, menurut situs GrandparentsPlus.

"Banyak kakek dan nenek yang masih menggunakan praktik parenting yang sudah ketinggalan zaman," kata Dr Adesman seperti dikutip dari situs Telegraph, Jumat (5/5/2017).

Misalnya, 40 persen dari kakek dan nenek mengira air es adalah cara yang tepat untuk mengobati anak dengan demam tinggi. Selain itu, lebih dari separuh kakek dan nenek mengira es adalah pengobatan pertolongan pertama yang cocok untuk luka bakar ringan.

Padahal, ucap Dr Adesman, seorang anak tidak boleh dikompres air es karena bisa menurunkan suhu anak terlalu banyak. Demikian juga dengan menggunakan es untuk mengobati luka bakar ringan karena bisa melukai kulit.

"Meskipun kakek dan nenek mungkin berpengalaman dalam membesarkan anak-anak. Namun, beberapa hal penting telah berubah dalam 20-30 tahun terakhir," kata Dr Adesman.

Caroline Abrahams, Direktur Amal di Age UK, mengatakan, mayoritas kakek dan nenek hanya ingin melakukan yang terbaik untuk anak-anaknya.

"Keluarga sering mengandalkan kerabat, terutama kakek dan nenek untuk membantu mengasuh anak," kata Caroline.

"Mereka sering kali sangat diperlukan, tapi tidak sedikit keluarga berjuang mengurus si kecil tanpa bantuan orangtua mereka," dia menambahkan.

Penelitian itu juga menemukan banyak kakek merasa tidak dapat merawat cucu dengan benar karena masalah kesehatan mereka sendiri.

Selain itu, lebih dari dua pertiga (71 persen) kakek dan nenek mencatat mengasuh cucu membatasi mereka untuk bersosialisasi dengan teman mereka sendiri.