Sukses

Jauhkan dari Gawai Bila Ingin Bayi Tak Terlambat Bicara

Bayi yang terpapar gawai di usia muda cenderung lebih terlambat bicara dibandingkan bayi yang tidak memegang gawai sama sekali.

Liputan6.com, Jakarta Semakin banyak bukti yang memperlihatkan paparan gawai  pada bayi yang terlalu dini bisa memengaruhi perkembangan komunikasi bayi. Riset terbaru memperlihatkan bayi yang terpapar gawai di usia muda cenderung terlambat bicara dibandingkan bayi yang tidak diperkenalkan gawai sama sekali.

Dalam riset yang melibatkan 900 bayi usia enam hingga 24 bulan menunjukkan, bayi yang yang terpapar gawai setiap 30 menit sekali risiko mengalami telat bicara mencapi 49 persen seperti mengutip Time, Rabu (10/5/2017).

Penelitian yang dilakukan dokter anak dari Hospital for Sick Children Kanada ini mengatakan efek paparan gawai lebih kepada keterlambatan kemampuan bicara. Studi ini tidak memperlihatkan hubungan paparan gawai terlalu dini dengan keterampilan komunikasi lain seperti gestur, bahasa tubuh atau interaksi sosial bayi. 

Hasil studi ini sejalan dengan rekomendasi dari American Academy of Pediatrics (AAP) yang mengatakan agar anak usia di bawah 18 bulan tidak direkomendasikan aktif bermain gawai. Daripada terlibat dengan peralatan elektronik, AAP menyarankan agar orangtua lebih terlibat aktif dalam mengasuh buah hatinya.

Menurut AAP, rekomendasi ini diberikan karena bayi belum mampu memahami perbedaan antara apa yang ada di layar dua dimensi dengan tiga dimensi alias kehidupan nyata.

"Bayi bisa meniru mimik yang dilihat di layar, tapi tidak bisa mengucapkannya ke dunia nyata," kata asisten profesor mengenai perkembangan perilaku bayi dari University of Michigan, Amerika Serikat, Jenny Radesky yang tidak terlibat dalam studi ini.

Redesky mengutarakan, yang terpenting bagi bayi adalah bertemu tatap muka dan interaksi langsung dengan orangtuanya. Hal ini membantunya dalam mengembangkan keterampilan berkomunikasi agar tidak terlambat bicara.Â