Sukses

Balita yang Diberi Smartphone Berisiko Alami Terlambat Bicara

Pertimbangkan kembali untuk memberikan ponsel pada anak yang masih balita.

Liputan6.com, Toronto, Kanada Di kehidupan modern, Anda mungkin biasa melihat anak-anak di bawah usia dua tahun menghabiskan lebih banyak waktu menggunakan ponsel, tablet atau perangkat elektronik lainnya.

Di balik keasyikan bermain perangkat elektronik itu, risiko mengalami keterlambatan bicara menghantui mereka.

Para peneliti di University of Toronto dan Hospital for Sick Children, Kanada, menemukan, setiap setengah jam seorang anak yang menghabiskan waktu bermain dengan ponsel berisiko terlambat bicara dengan persentase sebesar 49 persen.

Studi tersebut dari pengamatan terhadap perkembangan 894 anak balita, berumur antara enam bulan dan dua tahun. Pada saat pemeriksaan dalam rentang waktu 18 bulan, satu dari lima anak menghabiskan waktu rata-rata 28 menit sehari, menurut orangtua mereka.

Dengan menggunakan alat skrining untuk menguji keterlambatan bicara, para peneliti mengamati bahwa semakin banyak anak yang diberi kebebasan main ponsel, semakin besar pula kemungkinan mereka mengalami masalah tumbuh kembang ini.

Anak-anak biasanya akan mengembangkan pola bicara dan memeroleh sedikit kosakata pada umur dua tahun. Namun, keterlambatan bicara terkadang bisa terjadi selama usia tersebut.

"Tablet, ponsel, dan perangkat serupa lain memang ada di mana-mana. Ini adalah studi pertama yang melaporkan, hubungan antara waktu penggunaan layar pada perangkat elektronik tersebut dan peningkatan risiko keterlambatan bicara,"kata dr Catherine Birken, peneliti, sesuai dilansir dari laman The Journal, Rabu (10/5/2017).

Studi lebih lanjut masih diperlukan untuk melihat jenis konten yang dilihat anak-anak  pada ponsel. Hal ini untuk memahami keterkaitan antara waktu bertatapan dengan layar perangkat elektronik dan keterlambatan bicara.

Video Terkini