Liputan6.com, Amerika Serikat Peneliti dari University of Texas Southwestern Medical Center, Amerika Serikat, secara tidak sengaja menemukan penyebab kebotakan dan rambut beruban. Temuan ini sekaligus mempelajari penyakit genetik langka yang menyebabkan tumor tumbuh pada saraf.
Laporan ini berdasarkan studi baru yang diterbitkan dalam jurnal Genes & Development pada 2 Mei 2017.
Advertisement
Baca Juga
Hasil penemuan, yang ditulis Time, Rabu (10/5/2017) menunjukkan, protein yang disebut KROX20 pada sel kulit berubah menjadi batang rambut. Kemudian sel menghasilkan protein lain yang disebut agen sel punca (gen SCF).
Pada tikus, kedua protein ini berperan menyebabkan rambut beruban dan kebotakan. Ketika peneliti menghapus sel-sel yang menghasilkan KROX20, pertumbuhan rambut pada tikus berhenti dan akhirnya menjadi botak.
Sementara itu, ketika menghilangkan gen SCF, bulu tikus menjadi putih.
"Akhirnya, kami belajar, mengapa rambut berubah abu-abu (beruban) dan menemukan identitas sel yang secara langsung memunculkan rambut," kata Dr. Lu Le, pemimpin peneliti dari University of Texas Southwestern Medical Center.
Diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui proses perubahan rambut pada manusia.