Sukses

Peringatan Konten!!

Artikel ini tidak disarankan untuk Anda yang masih berusia di bawah

18 Tahun

LanjutkanStop di Sini

6 Tanda Anda Alergi Terhadap Seks

Beberapa reaksi yang muncul saat berhubungan seks biasanya terjadi karena alergi terhadap beberapa komponen dalam seks.

Liputan6.com, Jakarta Berbicara tentang alergi seks, biasanya bukan tentang aktivitas seksnya sendiri, tapi berhubungan dengan hal-hal yang terlibat dalam hubungan seks. Misalnya alergi pada kondom, pelumas, losion, atau bahkan air mani.

"Jika Anda mengalami reaksi alergi saat seks, konsultasikan dengan dokter. Cobalah untuk memisahkan alergi pada lateks atau pelumas buatan yang digunakan," ujar pakar kesehatan Jessica Gordon, MS, pada Bustle, dilansir Rabu (10/5/2017). "Kemungkinan besarnya, dua hal tadilah yang memicu reaksi yang Anda alami."

Tentu saja rasa sakit dan sensasi tidak nyaman yang dirasakan muncul akibat penyakit menular seksual (PMS).

"Penting untuk tahu apakah Anda alergi salah satu barang tadi, karena jika ada rasa nyeri yang muncul saat seks...hal itu bisa jadi karena infeksi," ujar pakar seks dan kebugaran, Tiffany Yelverton.

Setelah dipastikan Anda tidak memiliki penyakit menular seksual apapun, berikut beberapa reaksi yang muncul akibat alergi saat seks:

1. Area kelamin membengkak

Jika kelamin Anda membengkak saat atau setelah berhubungan seks, hal ini bisa jadi karena alergi sperma. "Alergi sperma atau air mani mempengaruhi 0,03 persen wanita di AS. Angka ini mungkin tak terkesan besar, tapi jumlahnya sekitar 40.000 orang," ujar pendidik seks, Jules Purnell kepada Bustle.

Jika Anda mengalami alergi sperma, kemungkinan besar akan muncul juga rasa nyeri.

2. Muncul iritasi

Jika Anda memiliki alergi sperma, akan muncul juga iritasi di area kelamin, ujar Purnell. Hal yang sama berlaku pada area tubuh lain yang terpapar sperma. Misalnya mulut setelah melakukan seks oral.

2 dari 3 halaman

3. Pelumas menimbulkan rasa panas

Ada berbagai macam pelumas tersedia di pasaran--mendinginkan, memanaskan, dan lainnya. Untuk lebih amannya, selalu pilih pelumas berbahan alami.

Pelumas bisa mengandung bahan yang tidak aman untuk tubuh, ujar Purnell. "Beberapa pelumas yang bersifat memanaskan menggunakan alkohol, glikol, untuk mendapatkan efek menghangatkan, dan yang lainnya masih menggunakan capsaicin (senyawa yang ada dalam cabe). Bahan-bahan tadi bisa menimbulkan iritasi atau reaksi alergi, jadi pastikan selalu mengecek label pelumas sebelum membelinya."

4. Area vagina jadi kering

Apakah vagina pernah terasa gatal atau kering? Jika iya, hal ini bisa jadi berhubungan dengan losion atau cairan pebersih yang digunakan sebelum atau setelah seks.

Inilah kenapa penting untuk selalu membaca label sebelum membeli. "Sebelum Anda memasukkan sesuatu ke dalam vagina, pastikan benda itu tidak mengandung bahan penyebab iritasi atau alergi," ujar pakar kesehatan wanita Michael Ingber, MD. "Gliserin dan alkohol yang ditemukan dalam beberapa losion dan pelumas bisa menyebabkan iritasi dan kekeringan vagina."

3 dari 3 halaman

5. Alergi pada kandungan dalam sperma

Ada orang yang alergi pada air mani, tapi alergi juga bisa timbul karena komponen di dalam air mani.

"Ketika wanita mengalami reaksi serupa alergi saat klimaks/ejakulasi, aku selalu bertanya obat atau makanan apa yang dimakan oleh pasangannya," ujar Ingber. "Apa yang Anda makan dan minum masuk ke dalam cairan tubuh, termasuk air mani. Beberapa wanita bisa jadi alergi pada obat yang dikonsumsi pasangannya."

6. Muncul reaksi seperti terbakar

Tidak ada orang yang mau merasakan sensasi terbakar saat seks, jadi hentikan segera apa yang sedang Anda lakukan karena hal ini bisa jadi pertanda alergi pelumas.

"Simtom alergi pelumas mirip dengan alergi lateks: kemerahan, iritasi, gatal, bengkak, merinding, terbakar--dan dalam kasus parah--muncul lepuhan," ujar Gordon.

Cobalah menghindari pelumas yang mengandung gliserin atau gliserol.