Liputan6.com, Jakarta Makanan yang tinggi asupan gula seperti kue, cokelat, permen, dan minuman terasa nikmat di lidah. Namun, ada baiknya membatasi asupan gula. Berdasarkan rekomendasi Kementerian Kesehatan, orang dewasa sebaiknya membatasi maksimal empat sendok makan gula setiap hari.
Ada beberapa alasan Anda perlu membatasi asupan gula. Mulai dari faktor penampilan hingga kesehatan berikut alasan selengkapnya seperti mengutip Time, Senin (3/7/2017).
Baca Juga
1. Kulit tampak lebih muda
Advertisement
Jika Anda ingin wajah lebih kencang, sebaiknya batasi asupan gula. Menurut studi, kadar gula dalam darah memengaruhi elastisitas kulit. Kadar gula yang terlalu tinggi dalam darah akan membuat cepat kendur alias keriput.
2. Lemak tubuh lebih sedikit
Semakin banyak mengonsumsi minuman manis, tingkat lemak visceral di tubuhnya tinggi. Lemak visceral biasa terdapat di organ vital seperti hati, pankreas, dan usus. Kehadiran lemak jenis ini juga berpengaruh terhadap penyakit jantung dan diabetes.
3. Lebih energik
Gula begitu cepat dicerna lalu masuk ke dalam aliran darah. Itulah sebabnya mengonsumsi minuman atau makanan manis memang membuat jadi lebih berenergi. Namun, energi yang dihasilkan tidak terlalu lama. Lebih baik pilih makanan yang rendah gula, tapi tinggi protein yang mampu membuat Anda berenergi lebih lama dibanding asupan gula seperti dipaparkan ahli nutrisi, Diane Sanfilippo.
Risiko jadi obesitas menurun
4. Risiko obesitas rendah
Membatasi asupan gula, sama saja dengan membatasi asupan kalori yang masuk ke dalam tubuh. Namun kalau Anda gemar sekali mengonsumsi makanan manis dan jarang bergerak, lama kelamaan jadi obesitas. Untuk diketahui, satu sendok teh mengandung 16 kalori.
5. Jantung sehat
Studi yang dipublikasikan dalam JAMA di 2014 mengungkapkan seseorang yang mengonsumsi gula kadar tinggi, memiliki risiko ganda terkena penyakit jantung. Nah, bila Anda mengonsumsi gula secukupnya dan menjalani gaya hidup sehat, maka jantung sehat dimiliki.
6. Risiko kena diabetes tipe 2 menurun
Studi dari Stanford University, Amerika Serikat, pada 2014 mengungkapkan semakin banyak asupan gula di suatu penduduk, semakin tinggi risiko terkena diabetes.
Advertisement