Liputan6.com, Jakarta Stigma ke dokter gigi merupakan hal yang paling menakutkan bagi si Kecil tidak akan terjadi apabila orangtua rutin membawanya setiap enam bulan sekali, tanpa harus menunggu anak mengeluh sakit gigi.
Simak Pula
Advertisement
Namun, sebuah survei yang dilakukan IPKESGIMI dengan salah satu brand pasta gigi menyebutkan bahwa 65,9 persen anak diajak ke dokter gigi setelah mereka memiliki masalah dengan gigi dan mulut.
"Hal ini sungguh memprihatinkan. Ketika anak sedang sakit diajak ke dokter gigi, dapat menyebabkan trauma," kata drg Ratu Mirah Afifah dalam sebuah kesempatan ditulis Health Liputan6.com pada Sabtu (13/5/2017)
Trauma ini yang kemudian membuat si Kecil akan menolak mati-matian ketika akan diajak kembali mengunjungi dokter gigi. Sebab, mereka tidak mau rasa sakit itu terulang kembali.
"Bawa anak ke dokter gigi sedini mungkin, bahkan saat tumbuh gigi pertama," kata Mirah.
Ketua PB PDGI, drg Farichah Hanum mengaku setuju dengan yang diutarakan Mirah. Menurut dia, tidak ada batasan umur pada anak untuk pergi ke dokter gigi.
Namun, akan lebih bagus jika saat tumbuh gigi pertama yang terjadi di usia enam sampai delapan bulan.
Dengan seperti itu, akan terekam di benak mereka bahwa ke dokter gigi adalah sebuah kegiatan paling menyenangkan. Gigi mereka akan dirawat sehingga kecil sekali kemungkinan untuk mengalami sakit gigi.
Baca Juga
(Aida Tifany)