Liputan6.com, Amerika Serikat Diet antihipertensi, yang menekankan pada konsumsi buah-buahan, sayuran, kacang-kacangan, susu rendah lemak, dan biji-bijian dikaitkan dengan penurunan risiko encok (peradangan pada sendi). Encok biasa dikenal dengan sebutan asam urat.
Baca Juga
Advertisement
Diet ini awalnya muncul di negara-negara Barat. Hal ini karena makanan yang ada di negara Barat mengandung lebih banyak daging merah dan olahan serta minuman manis. Makanan tersebut bisa memicu terjadinya hipertensi. Akibatnya, risiko encok makin meningkat.
"Ini memberikan bukti relevansi pada diet di dunia Barat. Makanan cepat saji yang banyak tersedia di negara-negara Barat dapat mempengaruhi besarnya peningkatan risiko encok," kata Hyon K Choi dari Massachusetts General Hospital (MGH), Amerika Serikat.
Choi dan rekan-rekannya menganalisis diet antihipertensi. Partisipan yang ikut serta terdiri atas 44.444 pria, yang berusia antara 40-75 tahun serta tidak memiliki riwayat encok. Penelitian dilakukan dari tahun 1986 sampai 2012.
Dikutip dari Healio, Selasa (16/5/2017), kuesioner diet diberikan tiap empat tahun sekali, yang menanyakan asupan makanan pada tahun sebelumnya. Sekitar 1.731 peserta didiagnosis menderita encok selama masa studi.
"Seseorang bisa terkena risiko tinggi asam urat, terutama mereka yang juga mengidap hipertensi. Diet anti-hipertensi cenderung menjadi pencegahan yang ideal. Diet ini mungkin juga pilihan yang baik untuk pasien yang mengidap encok stadium awal, yang belum membutuhkan obat mengatasi encok. Atau mereka yang lebih memilih untuk tidak minum obat," jelas peneliti Sharan dari MGH.