Liputan6.com, Amerika Serikat Bagi orang dewasa (dalam penelitian ini dilakukan pada orang dewasa ras Afrika-Amerika di AS), pindah dari lingkungan secara dipaksakan berisiko tinggi menurunkan tekanan darah. Temuan ini dipubliskasikan The Journal of the American Medical Association (JAMA) Internal Medicine pada 15 Mei 2017.
Baca Juga
Advertisement
Tekanan darah sistolik--tekanan pada pembuluh darah saat jantung berdetak--orang dewasa kulit hitam yang tinggal terpisah di luar lingkungannya menurun sekitar rata-rata 800 milimeter, ditulis Science News, Selasa (16/5/2017).
Penurunan tekanan darah ini juga dipengaruhi dari segregasi rasial (pemisahan fasilitas antara orang kulit hitam dan kulit putih) mencakup kesempatan kerja atau ketersediaan toko dengan layanan lengkap di dekatnya, menurut Kiarri Kershaw, epidemiologi di Northwestern University Feinberg School of Medicine di Chicago, Amerika Serikat.
Kershaw dan rekannya juga memeriksa data dari studi soal penyakit kardiovaskular yang diidap pada orang dewasa sehat berusia 18-30 tahun di Chicago, Minneapolis, Oakland, California, dan Birmingham. Namun, peneliti secara khusus mengamati tekanan darah.
Segregasi rasial dan tekanan darah
Segregasi rasial dan tekanan darah
Penelitian yang dilakukan Kershaw dan rekannya menunjukkan, dari 2.280 partisipan, lingkungan tempat tinggal orang kulit hitam berkaitan adanya segregasi rasial. Hal ini didasarkan dari persentase penduduk kulit hitam di lingkungan tersebut.
Pada awal penelitian pada pertengahan 1980-an, 1.861 peserta tinggal di lingkungan yang sangat terpisah. Perpindahahan tempat tinggal sementara ke lingkungan yang kurang terisolasi, menurunkan tekanan darah rata-rata 1 milimeter.
Bahkan tekanan darah bisa turun mencapai 6 milimeter bagi mereka yang pindah ke lingkungan dengan segregasi rasial rendah, sedangkan tekanan darah menurun 4 milimeter bagi mereka yang pindah ke lingkungan dengan segregasi menengah.
Advertisement
Perbaikan kebijakan
Perbaikan kebijakan
Sebuah studi tahun 2015 yang terbit pada Journal of the American Heart Association memperkirakan, penurunan tekanan darah sistolik sebesar 1 milimeter dapat menyebabkan kasus gagal jantung, stroke dan penyakit jantung koroner berkurang tiap tahun.
Kondisi ini terjadi pada populasi orang dewasa kulit hitam berusia 45 tahun di Amerika Serikat.
Seiring dengan penelitian lain mengenai segregasi rasial dan kesehatan, adanya kebijakan memperbaiki kondisi perumahan, sumber daya pendidikan, dan kesempatan kerja akan berimplikasi pada kesehatan individu.