Liputan6.com, Jakarta Ketulusan hati seorang guru mampu "menghidupkan" tubuh remaja yang koma selama 15 bulan, akibat pendarahan dalam otak (Hemorrhagia cerebral).
Bak cerita dongeng. Namun, cerita ini benar-benar dialami oleh Zhang Haojie, remaja laki-laki berumur 15 tahun. Meski dokter sempat memvonis Zhang tak akan pernah sadar, tapi kekuatan cinta dari sang guru, Tong Shufang, membuatnya bangun dari tidur panjangnya.
Tong Shufang hampir setiap hari datang ke rumah sakit. Dia bercerita banyak tentang kondisi sekolah pada hari itu. Termasuk soal ujian yang tengah berlangsung.
Advertisement
Baca Juga
"Saya bilang, seandainya kamu bisa ikut ulangan, pasti kamu bakal dapat peringkat lima di kelas," kata Tong seperti dikutip dari Strait Times, Rabu (24/5/2017)
Banyak hal yang terjadi di sekolah disampaikan Tong kepada muridnya itu. Apalagi soal makan siang. Beberapa kali menu yang disajikan oleh pihak katering adalah makanan kesukaan Zhang.
Menurut Tong, Zhang sangat menyukai daging rebus. Dengan menceritakan itu, dia berharap Zhang mendengarnya dan secara perlahan membuka matanya.
"Saya berharap dia cepat sembuh. Dengan begitu bisa ikut makan bersama kami," kata Tong menambahkan.
Ayah Zhang pernah bercerita, suatu hari anaknya tiba-tiba tersenyum. Kedua matanya berkedip, seolah Zhang ingin memberi kabar bahwa sebentar lagi akan sadar.
Tong tidak sekadar datang, merawat, lalu bercerita banyak hal. Di luar itu, Tong yang dijuluki "orang paling mulia di Quzhou" oleh orang-orang ikut membantu mengumpulkan donasi.
Tong berhasil mengumpulkan uang sebesar 20.000 Yuan (Rp38,6 juta)
Zhang yang koma akibat pendarahan dalam otak siuman. Dia sudah kembali ceria. Akan tetapi, Zhang harus melewati sejumlah tahapan medis sebelum akhirnya dinyatakan sembuh.