Liputan6.com, Jakarta Variasi seks memang diperlukan untuk mengatasi atau mencegah kebosanan seksual dan menjaga hubungan pasutri tetap intim. Saat ini variasi seks yang melibatkan pihak lain seperti threesome atau foursome mulai digemari oleh beberapa pasangan suami istri.Â
Variasi seks threesome atau foursome kini relatif dijadikan lifestyle oleh beberapa pasutri yang berpikiran relatif terbuka. Menurut psikolog seksual Zoya Amirin, threesome atau foursome menjadi tren karena tidak dianggap sebagai bentuk perselingkuhan dan bukan merupakan penyimpangan seksual. Sebaliknya, ada perjanjian antara suami dan istri untuk melakukan hal tersebut.Â
Meski begitu, Zoya tidak menyarankan pasutri untuk melakukan variasi seks threesome atau pun foursome. "Ini termasuk dalam variasi hubungan seksual suami istri yang tidak termasuk penyimpangan seksual. Namun relatif tidak saya sarankan karena biasanya hanya satu pihak saja dari pasutri yang menyukai variasi seperti ini, sementara pihak lainnya tidak dan hanya menuruti demi menyenangkan pasangannya," tutur Zoya dalam tayangan Sexpedia.
Advertisement
Zoya juga mengingatkan agar pasutri tidak melakukan variasi hubungan seksual ini jika keduanya secara emosi belum mampu menghadapi kecemburuan atau dampak psikologis yang akan dihadapi setelah melakukan variasi seks tersebut.
Simak penjelasan Zoya Amirin seputar sensasi dan dampak psikologis variasi seks threesome dalam tayangan Sexpedia berikut ini.Â
Â
Â