Sukses

Terungkap, Kenapa Pria Lebih Cepat Berlari Ketimbang Perempuan

Pernahkah Anda menyadari, sekeras-kerasnya seorang perempuan latihan berlari, dia akan sulit mengungguli pria. Kenapa demikian?

Liputan6.com, Jakarta Lari adalah olahraga yang efektif membakar kalori dan murah. Jenis olahraga ini juga sangat dinikmati oleh pria maupun wanita.

Namun pernahkah Anda menyadari, sekeras-kerasnya seorang perempuan latihan berlari, dia akan sulit mengungguli pria. Kenapa bisa demikian?

Melansir Livescience, Rabu (30/5/2017), jawaban ini ternyata bervariasi. Namun yang jelas menurut dokter, hal ini banyak dipengaruhi oleh hormon dan ukuran tubuh.

"Sebelum anak perempuan dan laki-laki mengalami pubertas, ukuran tubuh mereka sebenarnya cukup mirip. Namun selama pubertas, anak laki-laki mengalami lonjakan testosteron. Hingga menginjak dewasa, beberapa pria bahkan memiliki 20 kali lipat testosteron--lebih banyak dari perempuan," tulis dokter, sesuai dikutip Healthline.

Testosteron ini memiliki beberapa peran, termasuk memberi tahu tubuh untuk membuat sel darah baru, menjaga tulang dan otot tetap kuat dan merangsang pertumbuhan, menurut Society of Endocrinology.

"Karena kurang memproduksi testosteron, perempuan kurang memiliki massa otot. Sebaliknya laki-laki memiliki lebih banyak otot," ungkap dokter kedokteran olahraga, Emily Kraus.

Kaki seorang pria saja, kata dia, memiliki 80 persen otot. Sedangkan perempuan hanya sekitar 60 persen otot. Otot ekstra itu membuat pria mampu berlari lebih cepat. Selain itu, otot pria memiliki serat yang lebih banyak sehingga mereka lebih lincah ketimbang perempuan.

Dan lagi, perempuan memiliki lebih banyak estrogen yang membuatnya memiliki persentase lemak yang tinggi dibanding pria.

Soal ukuran tubuh itu faktor lain. Namun rata-rata, perempuan memiliki paru-paru lebih kecil daripada pria sehingga konsumsi oksigen maksimal lebih rendah. Begitu pun dengan jantung perempuan yang cenderung lebih kecil daripada pria.

"Meskipun seorang perempuan memiliki detak jantung lebih cepat, namun hal ini tidak bisa mengimbangi pria. Setiap kali jantung memompa darah, jumlah darah perempuan jadi lebih sedikit dibanding pria," kata Kraus.

Untuk mengatasi hal tersebut, perempuan memiliki lebih sedikit hemoglobin (protein dalam sel darah merah) yang membawa oksigen ke seluruh jaringan tubuh, termasuk otot.

Asisten profesor bedah ortopedi dan direktur Program Olahraga di Johns Hopkins Medicine, Dr. Miho Tanaka menambahkan, pria cenderung memiliki kaki yang lebih panjang daripada perempuan. Dan perempuan cenderung memiliki pinggul yang lebih lebar sehingga sikap mereka berjalan atau lari tidak seefisien pria.

"Ini bukan berarti perempuan dengan pinggul ebar tidak dapat berlari, tapi ini adalah salah satu dari banyak faktor yang menjelaskan mengapa dia tidak secepat pria," katanya.

Kendati melihat kelemahan perempuan, namun Miho dan Kraus sangat terkesan bila melihat sejumlah perempuan yang cukup kompetitif dengan pria dalam hal olahraga, khususnya lari.