Liputan6.com, Jakarta Meminta tanda tangan penceramah adalah momen di Bulan Ramadan yang sulit dilupakan Bunga Citra Lestari. Menurut dia setelah lulus dari bangku sekolah, kegiatan semacam itu adalah rutinitas yang membuat ribet.
Baca Juga
Advertisement
Namun, Bunga pun menyadari jika dulu dia dan anak-anak sekolah pada zamannya tidak mendapat tugas semacam itu, tentu tak ada momen yang bisa dikenang setiap kali Ramadan datang.
"Kalau dipikir-pikir, kenapa hidup harus ribet banget? Habis tanda tangan penceramah, harus ditandatangani lagi sama orangtua kita. Ribet banget, kan?," kata Bunga Citra Lestari kepada Health Liputan6.com, Selasa, 28 Mei 2017.
Satu hal lagi yang dia ingat dari kegiatan meminta tanda tangan penceramah adalah banyak anak dari sekolah yang berbeda mengantre demi sebuah tanda tangan. Persis penggemar yang ingin sekali bertemu dengan idolanya.
"Coba deh bayangin lagi, itu lucu banget. Kita disuruh bawa buku, mencatat isi ceramahnya, kemudian mengantre untuk minta tanda tangan. Hits banget penceramah pada zaman itu," kata Bunga Citra Lestari sambil tertawa.
Seperti anak-anak kebanyakan, Bunga Citra Lestari juga tidak jarang memilih memalsukan tanda tangan penceramah jika antreannya sudah sangat panjang.Â
"Sama satu lagi yang gue ingat, satu orang yang sudah dapat tanda tangannya, lalu ditiru sama yang lain karena sudah malas banget buat antre," kata Bunga Citra Lestari lagi.Â
Â