Liputan6.com, London Anak-anak yang memiliki televisi di kamar tidur cenderung mengalami kelebihan berat badan (obesitas) daripada anak-anak yang tidak memiliki televisi di kamar, menurut sebuah studi dari para peneliti University College London, Inggris. Hal ini terjadi khususnya pada anak-anak perempuan.
Baca Juga
Advertisement
Para peneliti mengatakan, tingkat penggunaan layar televisi yang rutin terhadap anak-anak bisa merusak kesehatan, terutama masalah obesitas. Temuan ini diterbitkan di International Journal of Obesity.
Penelitian menganalisis data dari lebih dari 12 ribu anak-anak di Inggris. Lebih dari separuh anak-anak memiliki televisi di kamar tidur mereka sejak usia 7 tahun.
Orangtua juga diminta untuk menilai, berapa jam sehari anak biasanya menghabiskan waktu untuk menonton televisi.
Ketika anak-anak berusia 11 tahun, peneliti memantau indeks massa tubuh mereka (rasio tinggi dan berat badan) dan melihat persentase lemak tubuh.
Anak perempuan yang memiliki televisi di kamar tidur pada 7 tujuh tahun bisa berisiko 30 persen mengalami obesitas pada usia 11 tahun dibandingkan anak-anak yang tidak memiliki televisi di kamar tidur mereka.
Untuk anak laki-laki, risiko obesitas meningkat sekitar 20 persen.
"Studi kami menunjukkan, adanya hubungan yang jelas antara meletakkan televisi di kamar tidur saat masih kecil dan obesitas beberapa tahun kemudian," kata peneliti Dr Anja Heilmann, dikutip dari BBC, Sabtu (3/6/2017).
Peneliti melihat ada kemungkinan, anak-anak menjadi kurang tidur saat menonton televisi di kamar tidur bahkan cenderung mengemil di depan televisi.