Liputan6.com, Jakarta Selama Ramadan, umat Islam berpuasa mulai dari sebelum terbitnya fajar hingga terbenamnya matahari. Puasa ini dilakukan selama kurang lebih 30 hari sebagai bagian dari perintah Allah SWT di dalam Alquran.
Sejumlah penelitian mengungkap manfaat kesehatan dari puasa. Namun tak banyak yang mengetahui apa yang terjadi pada tubuh setelah menjalani puasa.
Penulis Eating in Freedom, Tom McGregor menulis informasi menarik berikut, seperti dilansir Ilmfeed, Rabu (7/6/2017):
Advertisement
Detoksifikasi Tahap 1 (Hari ke-1 sampai Hari ke-2)
Pada hari pertama puasa, kadar gula darah turun. Jantung melambat dan tekanan darah berkurang. Hal ini biasanya memicu sakit kepala, pusing, bau mulut, dan lidah yang berat. Namun ini tanda detoksifikasi mulai bekerja.
Detoksifikasi Tahap 2 (Hari ke-3 sampai Hari ke-7)
Lemak mulai dipecah untuk melepaskan gliserol dari molekul glikerida dan diubah menjadi glukosa. Kulit mungkin terasa lebih berminyak.
Beberapa orang mungkin mengalami masalah jerawat selama beberapa hari. Tapi di sisi lain, sistem pencernaan mulai bekerja dengan sangat baik dan memusatkan semua energi pada pembersihan dan penyembuhan.
Sel darah putih dan sistem kekebalan tubuh mulai meningkat. Anda mungkin merasa sesak, tapi ini merupakan proses pembersihan paru-paru.
Di dalam usus, usus besar juga mulai bekerja maksimal.
Detoksifikasi Tahap 3 (Hari ke 8 sampai Hari ke 15)
Anda akan mengalami peningkatan energi, pikiran lebih jernih dan merasa lebih baik. Selama puasa, proses penyembuhan tubuh sangat optimal.
Detoksifikasi Tahap 4 (Hari ke-16 sampai Hari ke 30)
Ada hari ketika lidah mulai berwarna merah muda dan napas segar. Ini artinya proses detoksifikasi hampir selesai.
Setelah hari ke 20 puasa, pikiran jadi lebih jernih. Keseimbangan emosional, memori, dan konsentrasi membaik.