Liputan6.com, Jakarta Semua teman dan anggota keluarga mungkin mulai 'memaksa' Anda untuk menikah setelah melewati usia 25 tahun. 'Kapan menikah?' menjadi pertanyaan yang terus Anda dengar setiap bertemu kerabat dekat.
Tak pelak pertanyaan ini selalu mengganggu pikiran dan suasana hati. Namun jika Anda memiliki prinsip pernikahan bukanlah sesuatu yang penting, mengapa harus mendengar atau mengikuti saran mereka.
Baca Juga
Ya, tak mengapa jika Anda memiliki prinsip hidup melajang lebih menyenangkan. Tapi pastikan dalam hati apakah hal tersebut yang Anda inginkan. Berikut adalah beberapa alasan jika pemikiran melajang di usia matang bukanlah suatu masalah, seperti yang dilansir dari Boldsky, Rabu (7/6/2017).
Advertisement
1. Setiap orang yang memaksa Anda untuk menikah, hanya berkomentar bukan memberikan solusi kehidupan yang Anda jalani. Saat pernikahan itu gagal, hal serupa akan kembali mereka lontarkan lagi. Mendengarkan kata hati baik lebih dan menjamin masa depan yang bahagia.
2. Pernikahan hanyalah status semata. Di mana sebutan ini ditujukan pada mereka yang memiliki hubungan dengan komitmen.
Namun apalah arti sebuah komitmen jika pernikahan yang dilakukan hanya demi status.
3. Pernikahan adalah hal yang bijak dalam hidup, jika langgeng. Tapi jika pernikahan gagal karena tidak kecocokan, Anda akan kembali melajang.
4. Jika Anda memiliki banyak tujuan dalam hidup, atau ingin menjalani kehidupan bahagia tanpa tanggung jawab, melajang adalah pilihan tepat. Jangan biarkan pernikahan merampas kebahagiaan Anda.
5. Pada akhirnya kehidupan bahagia dalam pernikahan yaitu kehadiran anak. Ketika Anda telah memiliki kesuksesan finansial, Anda dapat melakukan adopsi anak. Ini dapat dilakukan ketika Anda ingin merasakan kebahagiaan rumah tangga, tanpa seorang pendamping.
Intinya adalah jangan pernah menyalahkan diri sendiri karena belum menikah. Menikah akan lebih sempurna jika Anda melakukannya atas dasar panggilan hati, bukan saran dari orang lain.Â
Â